Rasanya sudah tidak asing lagi dengan barang-barang imitasi di sekitar kita. Di Industri otomotif, hampir semua komponen pada kendaraan pun selalu ada imitasinya dengan iming-iming harga yang lebih murah.
Bahkan, di era yang semakin canggih, semakin sulit juga membedakan barang yang asli dan palsu. Hal ini menjadi keresahan yang cukup merugikan masyarakat terutama pecinta otomotif.
Dari sekian banyak komponen kendaraan yang dipalsukan, salah satu yang cukup banyak ditemui ialah busi. Bentuknya yang kecil seringkali diremehkan oleh pemilik kendaraan. Padahal perannya cukup penting lantaran terhubung langsung dengan performa kendaraan, terutama masalah pembakaran.
Baca juga: Mengenal Phantom Traffic, Fenomena Kemacetan Tanpa Sebab yang Jelas
Banyak pemilik kendaran yang masih kesulitan membedakan barangnya asli atau palsu, terlebih jika membelinya secara online. Ini tentu semakin sulit untuk dicari kebenarannya. Hal ini tentu merugikan pasalnya banyak dampak negatif yang ditimbulkan.
Dampak negatif busi palsu
Penggunaan busi palsu, jelas memiliki usia pakai yang lebih pendek daripada masa pakai busi mobil original. Berbagai dampak buruk pada kendaraan sebut saja sistem pengapian yang tidak sempurna, performa mesin yang tidak optimal, serta proses start yang terhambat dapat meningkatkan konsumsi bahan bakar.
Umumnya, busi palsu terbuat dari bahan besi sepenuhnya. Oleh karena itu, soal jangka waktu biasanya relatif lama dari yang asli. Namun, bukan berarti hal tersebut baik. Tentunya ada hal yang sangat merugikan jika kita menggunakan busi palsu.
Baca juga: Begini Cara Mengatur Posisi Spion Mobil Agar Terhindar dari Blind Spot
Jika dilihat dari patokan jangka waktu, busi yang dibuat dari material besi seutuhnya memiliki masa pakai yang cukup lama karena memiliki titik leleh yang lebih kuat. Namun, material busi dari besi semakin panas akan meninggalkan residu akibat lelehannya.
Busi yang asli yang menggunakan material ceramic alumina. Sehingga meskipun panas, tetapi tidak meninggalkan ampas atau residu. Dengan begitu, ruang pembakaran tetap bersih.
Sisa residu yang ada di ruang pembakaran jika menggunakan busi palsu, dapat memicu masalah yangs serius. Hal ini dikarenakan residu yang menumpuk akan menjadi deposit yang melekat pada dinding silinder pembakaran ataupun permukaan piston.
Baca juga: Penyebab Kaki-kaki Mobil Bunyi Saat Melaju di Jalan Rusak
Residu ini bisa menyebabkan gangguan pada ruang pembakaran. Hasilnya, proses pembakaran yang secara kerja tidak berjalan maksimal bisa menimbulkan gejala-gejala yang membuat kendaraan menjadi tidak nyaman saat dikendarai serta berdampak buruk. Hal tersebut antara lain:
1. Mesin mudah panas atau overheat
2. Pembakaran di mesin jadi kurang optimal
3. Pembakaran tidak maksimal
4. Bensin boros karena mesin harus bekerja keras melakukan pembakaran
5. Mobil bisa terbakar lantaran sisa lelehan material yang tidak habis terbakar dan memunculkan spot api baru.
Membedakan busi asli dan palsu
Meskipun sangat sulit bagi untuk mengenali busi palsu, lantaran sangat mirip dengan versi aslinya, namun ada cara yang membuat kamu mudah membedakannya:
Baca juga: Kena Tilang Manual, Begini Cara Mengurusnya
1. Harga
Dari segi harga, terkadang jauh lebih terjangkau hingga dirasa tidak masuk akal. Jadi jangan mudah tergiur dengan harga yang murah.
2. Kode produksi
Identifikasi fisik busi seperti kode produksi, emboss logo dan gasket ring yang bisa dilepas. Dengan begitu kamu bisa mengenali busi tersebut palsu atau asli. Contohnya, logo busi umumnya dicetak tebal dan sempurna.
Sementara pada kalau palsu logonya berbahan sticker dan mudah terkelupas, tidak ada kode produksi pada metal shell, ring gasket-nya juga mudah dilepas dengan sekali putaran tangan, ditambah bentuk elektrodanya tidak rapih dan presisi.
3. Karakter tulisan
Busi asli, memiliki part number yang tercetak rapi dan teratur, sedangkan busi palsu tulisannya lebih hitam, tebal, dan tidak rapi posisinya.
4. Terminal nut
Cek bagian terminal nut, ulir pada busi asli lebih halus dan teratur, sementara kalau palsu lebih kasar dan tidak tertata dengan baik.
5. Kemasan busi
Kemasan kardus busi palsu menggunakan motif bungkus tahun 2013 dan sebelumnya. Namun busi produksi yang asli sudah menggunakan kemasan dengan desain terbaru.
6. Mudah berkarat
Busi palsu umumnya mudah berkarat, bahkan saat kamu membukanya dari kemasan kardus, bisa dilihat titik-titik karatnya.
Baca juga: Automatic Behavior Syndrome, Apa Bedanya dengan Microsleep?
Busi palsu yang mudah diidentifikasi secara fisik biasanya berasal dari industri rumahan. Sedangkan busi imitasi yang sulit dibedakan secara fisik biasanya berasal dari industri yang lebih mapan dan lebih besar tentunya.
Pastikan kamu membeli atau mengganti busi di tempat yang terpercaya agar kamu bisa mendapatkan kualitas yang terbaik supaya mobil mu pun terawat dengan baik. Kamu juga pasti akan membutuhkan informasi serupa lainnya untuk merawat mobil mu dengan optimal
Selain informasi tersebut, kamu juga bisa mendapatkan berbagai informasi menarik lainnya dan mencari mobil bekas berkualitas dengan akses mobbi melalui aplikasi dengan mengunduhnya di Play Store atau App Store.