×

blog/viral-video-bus-masuk-jurang-benarkah-rem-tangan-jadi-penyebabnya-052023

Viral Video Bus Masuk Jurang, Benarkah Rem Tangan Jadi Penyebabnya?

08 Mei 2023

Minggu (7/5/2023) kemarin Tanah Air dihebohkan dengan pemberitaan bus masuk jurang di Kawasan Wisata Guci, Tegal. Saat itu, katanya, bus sedang dalam kondisi parkir. Ketepatan, parkirnya di jalanan yang agak menurun mengarah ke jurang. 

Diduga karena sistem pengereman bus yang tidak berfungsi baik, tak lama setelah diparkir bus kemudian melaju tak terkendali dan berujung masuk ke dalam jurang dengan beberapa kali terguling. Saat itu, beberapa penumpang juga masih berada di dalam bus.

"Bus sedang dipanasi sedangkan sopir masih di luar, penumpang sudah di dalam," terang Muhammad Alwi (52), salah seorang warga yang berada di lokasi kejadian saat itu, Minggu (7/5/2023), mengutip detikJateng.

Baca juga: Fungsi dan Cara Menggunakan Rem Tangan Mobil

Romyani, sang supir bus, mengaku dirinya sudah mengaktifkan rem tangan dengan benar. Bahkan ia juga mengganjal roda bus agar lebih aman. "Semua sudah aman, bus sudah direm tangan dan ban diganjel. Semua lengkap," kata dia.

Tanpa disangka, saat dia turun dan ngobrol dengan panitia tur, bus itu tiba-tiba meluncur. Akhirnya bus tersebut masuk jurang. "Semua lengkap tapi ternyata ada hal-hal yang terduga. Bus meluncur turun tak terkendali," katanya kepada polisi.

Bus masuk jurang ini membawa 37 orang asal Kelurahan Pakuan Jaya, Kecamatan Serpong Utara, Tangerang Selatan (Tangsel). Dan oleh karena peristiwa ini, dua penumpang Tangsel bernama Maja dan Ibin meninggal dunia. Sementara yang lainnya luka-luka. 

Baca juga: Kampas Rem, Komponen Keselamatan Utama Mobil Kamu

Bus yang digunakan warga Tangsel ini merek Hino milik perusahaan Mitra Duta Sejati, PO Duta Wisata. Berdasarkan pemeriksaan kepolisian dari situs Sistem Perizinan Online Angkutan Darat dan Multimoda Kementerian Perhubungan, masa berlaku uji berkala bus asal Tangsel ini sudah habis di mana masa berlaku hanya sampai 21 Maret 2023.

 

Rem tangan yang disenggol anak-anak diduga jadi penyebab

Sebelumnya kuat dugaan yang mengatakan rem tangan bus dimainkan oleh seorang anak hingga tuas handbrake terlepas (turun), sehingga membuat bus hilang kendali dan bergerak menuju jurang. 

Polisi memang membenarkan bahwa ada tiga penumpang anak kecil di dalam bus. Tapi, apakah benar anak-anak itu yang memainkan atau tak sengaja menyenggol rem tangan hingga masuk jurang di area Pemandian Air Panas Guci, Kabupaten Tegal? 

Baca juga: Ini Dia Perbedaan Kampas Rem Cakram dan Tromol serta Cara Kerjanya

Kapolres Tegal AKBP Mochammad Sajarod Zakun menjelaskan bahwa bus yang membawa 37 penumpang asal Tangerang Selatan itu tiga di antaranya adalah anak kecil. 

Namun berdasarkan kesaksian para penumpang, saat kejadian anak-anak tersebut berada bersama (dipangku) orangtuanya.

"3 anak yang sedang duduk bersama orang tuanya, sedang dipangku," kata Sojorad.

"Posisi mereka di tengah bus, bukan di depan. Info ini juga disampaikan saksi yang duduk di depan, tidak ada anak-anak yang dalam bus tersebut melepas rem tangannya," jelas Sajarod lagi.

Baca juga: Anti Lock Braking System (ABS), Mampu Menunjang Keamanan Berkendara? 

Dengan kata lain, dugaan anak-anak yang melepas rem tangan bus adalah tidak benar, karena posisi mereka jauh dari kemudi atau bagian depan mobil. Dirlantas Polda Jateng Kombes Pol Agus Suryo Nugroho mengatakan, kecelakaan bus di Guci, Tegal, itu murni disebabkan faktor kelalaian sopir dan kernet bus.

Sebelum kejadian, mesin bus dihidupkan oleh kernet. Kemudian ban bus juga diganjal. "Ganjalan lepas lalu bus berjalan sendiri kurang lebih 30 meter sampai masuk jurang," terang Agus.

"Kemungkinan hand rem (rem tangan) kurang berfungsi dan ganjal kurang besar sehingga bus berjalan masuk ke jurang," tambah Alwi.

 

Beda rem tangan bus dengan mobil 

Bentuk dan cara pengoperasian rem tangan bus jauh berbeda dengan rem tangan di mobil biasa. Ini bedanya:

- Rem tangan mobil penumpang biasa berada di bagian kiri sopir dengan bentuk tuas panjang (manual) atau berupa tombol (elektrik). Cara pengoperasiannya sangat mudah. Sopir tinggal menekan tombol di ujung tuas lalu menariknya ke atas (posisi aktif). Ketika ingin menonaktifkannya, sopir menekan kembali tombolnya sambil menurunkan tuas. 

- Rem tangan bus pengoperasiannya jauh berbeda dengan cara di atas. Posisi rem tangan bus ada di sebelah kanan sopir. Cara kerjanya dibantu oleh sistem hidrolis dengan menggunakan teknologi pneumatik. Bentuk tuasnya sangat kecil dan cara mengaktifkannya (rem tangan bus Hino RK8) cukup menurunkan tuas hingga ke bagian bawah. Pada saat bersamaan akan terdengar bunyi suara angin yang menandakan rem tangan bus telah aktif. 

Ternyata cara melepaskan rem tangan bus ini jauh lebih sulit, karena sopir harus sedikit menurunkan tuas rem tangan, kemudian menarik cincin klep yang ada pada tuas. Begitu cincin klep ditarik, posisi tuas dilepas. Di saat bersamaan akan timbul juga sensasi suara angin. 

Baca juga: 10 Perilaku ini Jadi Penyebab Terbesar Kecelakaan Maut

Dari penjelasan di atas, maka tak mungkin terlepasnya rem tangan bus masuk jurang di Guci, Tegal, tersebut disebabkan oleh anak-anak. Tidak hanya prosesnya yang ruwet (khususnya bagi seorang anak), anak-anak juga tak mungkin mampu menarik atau menurunkan tuas rem bus tersebut.

 

Tips memilih lokasi parkir

Melansir DetikOto.com (7/5/2023), Senior Instructor Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana memberikan tips aman memarkir bus, yaitu:

1. Parkir di bidang yang rata dan jangan di jalanan menurun. "Wajib di alas yang rata, tidak turunan/tanjakan, tujuannya untuk menghindari kendaraan tersebut meluncur tanpa kendali," kata Sony.

2. Sopir jangan meninggalkan kendaraan untuk menghindari potensi instrumen-instrumen pada bus disentuh oleh penumpang. Misalnya, seperti pada kasus bus masuk jurang ini di mana ada dugaan penumpang tanpa sengaja menarik tuas hand brake. "Selama berhenti driver wajib di belakang kemudi, jadi penumpang nggak perlu turun dari bus," terang Sony.

"Kendaraan umum itu harus aman dari jangkauan jahil, sengaja atau tidak sengaja oleh penumpang. Dan kalau ditinggal (driver), wajib mesinnya mati, parking brake-nya on, gear masuk posisi 1 dan diganjal rodanya di penggerak, plus berikan otorisasi pengamanan kepada kenek, jaga instrumen dan peralatan yang ada di cabin driver," tambahnya lagi.

3. Parkir di tempat resmi. "Jangan lupa untuk selalu parkir di tempat yang resmi/khusus, tidak asal-asalan berhenti di pinggir jalan. Inilah kebiasaan jelek pengemudi bus di sini. 

Kata Sony, selama poin-poin di atas dilaksanakan dengan benar, maka potensi bahaya bisa diminimalisir.

Baca juga: Apa yang Harus Dilakukan Bila Melihat dan Terlibat Kecelakaan Mobil?.

Nah, untuk itu, jika kamu adalah pengemudi mobil, hindari hal-hal yang dapat menimbulkan bahaya, ya. Baik saat berkendara, maupun saat memarkirkan mobil. Yuk jadi pengemudi yang bijak dan utamakan keselamatan!

Kunjungi mobbi dan temukan mobil idamanmu atau informasi serta tips-tips otomotif menarik lainnya! mobbi juga bisa diakses melalui aplikasi dengan mengunduhnya di  Play Store atau App Store

Bandingkan Mobil (0)

Berhasil ditambahkan 0 Mobil

Tambahkan 1 mobil lagi untuk membandingkan