Ternyata, untuk kuras radiator bisa dilakukan sendiri tanpa perlu ke bengkel. Yup, perawatan pada mobil nggak cukup pada interior atau tampilannya saja.
Guna menjaga performanya, bagian-bagian yang berkaitan dengan mesin juga nggak boleh luput dari perawatan, seperti radiator. Komponen ini merupakan pendingin mesin yang punya peran penting dalam menjaga suhu mesin agar tetap stabil.
Apabila fungsinya menurun, maka mobil berpotensi alami overheat. Untuk mencegah hal tersebut, kualitas air radiator atau coolant harus terjaga, yakni dengan mengurasnya secara rutin apabila mobil sudah mencapai jarak tempuh yang direkomendasikan oleh pabrikan.
Baca juga: Tips Merawat Mobil Putih Agar Selalu Bersih dan Kinclong
Sebut saja untuk Toyota Avanza, penggantian pertama dilakukan saat jarak tempuhnya sudah mencapai 160.000 kilometer. Lalu penggantian selanjutnya bisa pada kelipatan 80.000 kilometer.
Biasanya, saat melakukan servis berkala, bersamaan dengan pengecekan pada komponen lain, kondisi air radiator akan dicek dan dikuras lalu diganti secara total dengan yang baru.
Tapi, terkadang keterbatasan waktu membuat kita tidak sempat membawa mobil kesayangan ke bengkel. Daripada terus-terusan ditunda, lebih baik lakukan sendiri di rumah. Begini caranya.
Buka tutup radiator bagian bawah
Langkah pertama untuk kuras radiator adalah dengan membuka tutup kecil yang berada di bagian bawah sisi radiator.
Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan Bengkel Ketok Magic
Pada Toyota Avanza, tutup tersebut berada di bawah, tepatnya di sebelah kiri jika menghadap ke arah mesin. Tutup tersebut berfungsi untuk menguras radiator.
Setelah tutup dibuka, tunggu beberapa saat untuk memastikan air yang berada di dalam sudah keluar secara keseluruhan.
Pasang kembali tutupnya
Jika air radiator sudah terkuras habis, maka tutup tersebut bisa dipasang kembali. Pastikan saat menutupnya, posisinya lurus dengan lubang untuk menghindari terjadinya slek yang bisa menyebabkan kebocoran
Isi kembali radiator
Langkah selanjutnya untuk kuras radiator adalah melakukan pengisian ulang. Untuk mengisi penuh radiator, caranya cukup siapkan air radiator atau radiator coolant sebanyak 10 liter.
Baca juga: Cicilan Lunas, Ini Cara Mengambil BPKB Mobil Bekas
Saat melakukan pengisian, pastikan air bleeder atau baut pembuangan udara juga dibuka untuk menghindari overheat. Jika sudah, pasang kembali tutup radiator dan air bleeder dengan kencang.
Ada langkah lain jika kamu ingin membersihkan air radiator yang sudah masuk di bagian mesin. Caranya dengan membuka selang radiator bagian bawah yang tersambung ke mesin, lalu biarkan air radiator mengalir sampai habis.
Kemudian, lepas selang bagian atas yang tersambung pada mesin. Lalu tutup saluran tersebut menggunakan plastik dan tahan dengan tangan.
Baca juga: Konversi Mobil Listrik, Bagaimana Aturannya di Indonesia?
Lakukan proses ini dengan kondisi mesin menyala, dengan begitu air yang sudah masuk ke bagian mesin akan keluar secara keseluruhan.
Hidupkan mobil dengan kondisi idle
Berikutnya, hidupkan mobil dengan kondisi idle, untuk memastikan indikator temperatur mesin tidak menyala. Ini artinya, pengisian radiator berhasil.
Isi tabung reservoir
Setelah mengisi air radiator dan mesin dihidupkan dalam kondisi idle, maka air radiator akan bersirkulasi dan membuat air yang ada di tabung reservoir akan tertarik menuju ke sistem. Untuk itu, cek kondisi air yang berada di tabung tersebut, lalu tambahkan jika berkurang,
Ciri-ciri air radiator mobil harus diganti
Selain dari jarak tempuh, ada beberapa hal yang menjadi ciri-ciri bahwa air radiator harus dikuras dan diganti. Apa saja?
1. Air radiator berkurang
Volume air radiator yang berkurang menjadi tanda bahwa cairan tersebut harus diganti. Cara mengeceknya adalah dengan melihat bagian tangki air radiator.
Baca juga: Dampak Negatif Bila Mobil Sering Terjemur Matahari
Apabila hanya tersisa separuh atau justru hampir habis, jangan menunda untuk menggantinya dengan yang baru.
Saat mengganti, kosongkan tangki terlebih dahulu. Hindari langsung mencampurnya dengan yang baru, karena berisiko merusak kualitasnya dan mengganggu kinerja radiator.
2. Mobil overheat
Ini merupakan ciri yang paling jelas. Sebab, mesin mobil yang kepanasan artinya ada yang salah dengan sistem pendinginan.
Baca juga: Komponen Penyebab Overheat pada Mobil Bekas, Memang Ada?
Bisanya, sumber masalahnya ada pada volume air radiator yang menipis atau bahkan kerusakan pada radiator itu sendiri. Jika sudah begini maka, tidak ada jalan lain selain menggantinya dengan yang baru.
3. Perubahan warna pada air radiator
Warna cerah pada air radiator ditujukan untuk menunjukkan adanya zat-zat tertentu yang memaksimalkan kinerjanya. Apabila warna cerah tersebut memudar, artinya air radiator harus segera diganti.
Nah, apabila mobil sudah mencapai jarak tempuh rekomendasi pabrikan atau mengalami hal-hal di atas, jangan menunda untuk mengganti air radiator, ya. Yuk rawat mobil kamu dengan baik!
Baca juga: Nama Baru Promo Lebih Seru, Beli Mobil di mobbi Bisa Dapet Cashback Rp 2 Juta!
Untuk informasi dan tips-tips menarik lainnya, kunjungi mobbi, ya! mobbi juga bisa diakses melalui aplikasi dengan mengunduhnya di Play Store atau App Store.