AC terdiri dari berbagai komponen, salah satunya adalah kompresor AC. Komponen tersebut bisa dibilang merupakan jantungnya pendingin kabin.
Fungsi kompresor AC sendiri adalah untuk memompa aliran gas freon agar freon mampu bersirkulasi ke semua komponen AC mobil. Bagaimana cara kerjanya?
Cara kerja kompresor AC mobil
Sebelum mendalami mengenai kompresor AC mobil sebaiknya pemilik mengetahui cara kerjanya. Secara umum, sistem sirkulasi ini terbagi menjadi dua bagian yaitu:
1. Sistem sirkulasi udara.
2. Sistem sirkulasi freon.
Baca juga: Masa Kadaluarsa Ban Mobil, Bagaimana Cara Tahunya?
Berikut adalah cara kerja komponen ini mobil :
1. Berperan sebagai penghisap gas bertekanan rendah atau dingin. Kemudian mengubahnya menjadi gas bertekanan tinggi atau panas.
2. Gas bertekanan tinggi itu dipompa masuk ke dalam kondensor. Di dalam kondensor itulah gas yang telah melewati kompresor mengalami proses kondensasi untuk diubah menjadi cairan.
3. Dari kondensor, cairan bertekanan tinggi dialirkan menuju expansion valve dengan sebelumnya melewati receiver dryer.
Komponen ini yang menyaring kotoran yang terbawa dalam cairan bertekanan tinggi sebelum masuk ke expansion valve.
4. Cairan yang masih bertekanan tinggi dan sudah disaring di receiver dryer. Kemudian diubah menjadi gas dan diturunkan suhunya oleh expansion valve.
Baca juga: Biar Makin Kinclong, Segini Biaya Detailing Mobil
5. Gas yang sudah turun suhunya itulah yang membuat evaporator menjadi dingin. Dengan dibantu blower, udara dingin di evaporator itu dihembuskan ke dalam kabin mobil.
Gas dingin dari evaporator ini kemudian dihisap kembali oleh kompresor. Begitulah sistem sirkulasi freon AC mobil bekerja terus menerus.
Sebagai komponen yang berputar dengan bantuan mesin mobil, komponen ini akan membuat mesin lebih terbebani ketika dinyalakan. Karena itu, agar tidak terlalu membebani mesin dan lebih awet.
Maka manfaatnya tidak akan muncul ketika mengalami kerusakan. Ujung-ujungnya tidak akan ada udara sejuk yang bisa dirasakan di dalam kabin.
Jenis-jenis kompresor AC ,obil
Terdapat 2 tipe kompresor AC, masing-masing tipe memiliki kategori tersendiri.
1. Tipe rotary
a. Through vane
Tipe komponen yang ini punya dua buah bilah (vane). Kedua bilah ini terpasang saling tegak lurus pada bagian dalam silinder.
Ketika rotor berputar maka bilah akan bergeser pada arah radial untuk kemudian menyentuh sisi dalam silinder atau stator.
Hasilnya akan muncul ruang yang dibentuk oleh bilah, dinding silinder, dan rotor. Ruang ini yang menjadi area masuk dan keluarnya freon.
b. Scroll
Tipe komponen ini punya dua jenis scroll, yaitu scroll tetap dan scroll putar.
Saat scroll putar bekerja melalui poros komponen maka akan terbentuk ruang pemasukan dan pengeluaran di antara scroll putar dan scroll tetap. Ketika lubang masuk sudah terbuka, refrigerant akan terhisap ke dalam.
2. Tipe piston
a. Crank
Komponen tipe crank hanya sisi piston bagian atas saja yang berfungsi. Ketika piston bergerak ke bawah, volume ruangan di atas piston akan membesar.
Baca juga: Rem Mobil Keras Saat Diinjak, Apa Sebabnya?
Akibatnya tekanan pun menjadi turun. Kemudian katup pemasukan akan membuka dan refrigerant pun terhisap masuk. Piston yang ada di dalam komponen ini digerakkan oleh poros engkol yang berputar.
Ketika piston terdorong ke atas maka tekanan di atas piston akan naik dan menyebabkan katup pengeluaran terbuka. Sehingga refrigerant bisa terdorong keluar untuk disalurkan ke kondensor.
b. Swash plate
Seperti namanya, swash plate, piston pada jenis ini akan bergerak ke kanan dan kiri sesuai dengan putaran piringan pengatur untuk menghisap dan menekan refrigerant.
Saat piston bergerak ke dalam, katup masuk akan terbuka dan menghisap refrigerant ke dalam silinder. Sebaliknya, ketika piston bergerak keluar.
Katup pemasukan akan menutup dan katup pengeluaran terbuka untuk menekan refrigerant keluar. Katup masuk dan keluar bekerja hanya satu arah untuk mencegah terjadinya pemasukan balik.
c. Wobble Plate
Sistem kerja kompresor wobble plate hampir sama dengan swash plate. Sama-sama menggunakan piringan dalam sistem kerjanya.
Cara kerjanya, gerakan putar dari poros komponen diubah menjadi gerakan bolak-balik oleh drive plate dan wobble plate dengan bantuan guide ball, lalu diteruskan ke piston melalui batang penghubung.
Baca juga : Kaki-Kaki Mobil Bunyi, Apa Saja yang Harus Dicek dan Perbaiki?
Memakai kompresor orisinil atau aftermarket pada intinya akan berakhir pada caramu memperlakukan komponen tersebut. Jika sering dirawat dan segera diperbaiki ketika muncul masalah, kompresor bekas pun rasanya bisa awet.
Sebaliknya, ketika menjalankan AC mobil kurang tepat maka kompresor orisinal yang berharga mahal itu tidak akan berumur panjang.
Untuk informasi dan tips-tips menarik lainnya seputar otomotif, kunjungi mobbi, ya! Cari mobil bekas berkualitas? Ada juga! mobbi juga bisa diakses melalui aplikasi dengan mengunduhnya di Play Store atau App Store.