×

blog/rotasi-ban-mobil-wajib-dilakukan-rutin-ini-alasannya-082023

Rotasi Ban Mobil Wajib Dilakukan Rutin, Ini Alasannya

16 Agu 2023

Rotasi ban mobil mungkin terdengar seperti hal kecil yang sering diabaikan oleh banyak pengemudi. Namun, jangan sampai salah paham, rotasi ban adalah bagian penting dari perawatan mobil yang sebaiknya tidak diabaikan.

Melakukan rotasi ban secara rutin dapat membawa sejumlah manfaat besar, tidak hanya untuk kenyamanan berkendara, tetapi juga untuk keselamatan dan masa pakai ban serta komponen kendaraan lainnya. Lantas, apa alasannya?

 

Mengapa rotasi ban Itu penting?

Rotasi ban merupakan proses mengganti posisi ban pada kendaraan agar mereka mengalami penempatan yang merata di seluruh roda.

Baca juga: Mitsubishi XForce Resmi Rilis di Indonesia, Pertama di Dunia!

Ini memiliki manfaat besar karena ban-ban yang sama-sama mengalami beban dan tekanan yang merata akan lebih awet dan efisien dalam hal kinerja.

Tidak hanya itu, rotasi ban juga membantu mengatasi masalah aus yang tidak merata pada ban. Hal ini dapat terjadi karena beban dan kecepatan yang berbeda di berbagai roda serta kondisi jalan yang dilewati.

 

Tujuan melakukan rotasi ban

Lebih lengkap, berikut tujuan melakukan rotasi ban secara rutin.

 

Meratakan keausan ban

Tujuan utama dari rotasi ban adalah untuk meratakan keausan yang terjadi pada setiap ban. Ban yang mengalami keausan tidak merata dapat mempengaruhi traksi, pengereman, dan bahkan pengendalian mobil secara keseluruhan.

Baca juga: The All New Lexus LM Resmi Meluncur di GIIAS 2023, Gunakan Mesin Hybrid

Melalui rotasi ban yang teratur, risiko keausan yang tidak merata dapat dikurangi, sehingga ban dapat bekerja secara optimal di setiap posisi.

 

Peran vital dalam keselamatan

Tingkat keausan yang berbeda antara ban depan dan belakang dapat mengancam keselamatan. Ban depan seringkali lebih cepat aus karena berperan dalam pengereman.

Ketika ban depan mengalami keausan yang signifikan, traksi saat pengereman dapat berkurang, mempengaruhi kemampuan mobil untuk berhenti dengan cepat dan aman.

Baca juga: Jadi Mobil Termahal di GIIAS 2023, Sehebat Apa Lamborghini Essenza SCV12?

Rotasi ban membantu menjaga traksi yang seimbang di setiap roda, meningkatkan respons dan keamanan saat pengereman mendadak.

 

Menjaga stabilitas dan keseimbangan

Ban yang telah mengalami keausan berlebihan dapat mengakibatkan ketidakseimbangan yang mempengaruhi kenyamanan berkendara.

Getaran yang timbul akibat keausan tidak merata ini dapat mengganggu stabilitas mobil dan membuat perjalanan terasa kurang nyaman.

Baca juga: Hadir dengan Desain Khusus Pasar Indonesia, Hyundai Stargazer X Rilis di GIIAS

Rotasi ban membantu menjaga keseimbangan pada setiap roda, meredam getaran, dan meningkatkan stabilitas kendaraan. Hal ini terutama saat melaju dengan kecepatan tinggi.

 

Meningkatkan umur pemakaian ban

Ban yang terkena keausan tidak merata cenderung memiliki umur pakai yang lebih pendek. Rotasi ban secara teratur dapat memperlambat proses keausan tidak merata ini, memperpanjang masa pakai ban secara keseluruhan.

Dengan menghindari kebutuhan penggantian ban yang lebih sering, kamu dapat menghemat biaya jangka panjang dan menjaga kualitas mobilmu.

 

Memeriksa kondisi ban dan tekanan udara

Selain manfaat sebelumnya, rotasi ban juga memberikan kesempatan untuk memeriksa kondisi ban dan memastikan tekanan udara yang sesuai.

Baca juga: Daftar Mobil Baru yang Melantai di GIIAS 2023

Pada saat rotasi, kamu dapat melihat apakah ada tanda-tanda kerusakan pada ban, seperti retakan atau bongkah yang berbahaya.

Selain itu, memeriksa dan mengatur tekanan udara dengan tepat dapat memaksimalkan kinerja ban dan efisiensi bahan bakar.

 

Kapan harus melakukan rotasi ban?

Pemakaian ban bersamaan tidak menjamin abrasi merata. Tingkat keausan pada ban mobil dipengaruhi oleh gaya mengemudi, beban kendaraan, dan kondisi kaki-kaki mobil. Beban yang lebih berat akan mempercepat keausan.

Baca juga: Toyota hadirkan Alphard Hybrid, Corolla Hybrid dan Rangga Concept di GIIAS 2023

Idealnya, rotasi ban dilakukan saat ada tanda-tanda keausan. Normalnya, rotasi ban sebaiknya dilakukan setiap 6 bulan atau menyesuaikan kondisi ban.

Rotasi ban dapat dilakukan setelah mobil menempuh 10.000 km dalam kondisi penggunaan normal. Namun, untuk mobil yang digunakan dengan kecepatan tinggi, disarankan untuk merotasi ban setiap 5.000 km.

Ban yang terkena kecepatan tinggi akan mengalami keausan lebih cepat. Melakukan rotasi ban sekaligus dengan servis berkala adalah opsi yang baik.

Baca juga: Beli Tiket GIIAS 2023 Secara Online Lebih Murah, Bagaimana Caranya?

Semakin sering dilakukan rotasi, semakin baik. Jika perlu, rotasi ban bisa dilakukan sebelum mobil mencapai jarak 5.000 km.

Ban yang jarang diperiksa kelurusan dan keseimbangannya sebaiknya dirotasi lebih sering untuk menjaga kinerjanya.

 

Cara rotasi ban

Rotasi ban mobil memiliki dua teknik utama, yaitu rotasi searah dan rotasi menyilang. Rotasi ban sebaiknya dilakukan saat ban masih dalam kondisi aus normal. Anda dapat menggunakan empat atau lima ban, termasuk ban cadangan.

Baca juga: Lebih dari 30 Merk Mobil dan Motor akan Ramaikan GIIAS 2023, Ada Apa Saja?

Pada rotasi searah, ban belakang sebelah kanan dipindahkan ke posisi depan sebelah kanan, dan sebaliknya. Ban belakang sebelah kiri akan dipindahkan ke posisi depan sebelah kiri, dan sebaliknya.

Rotasi menyilang lebih cocok untuk mobil penggerak depan (Front Wheel Drive) atau penggerak belakang (Rear Wheel Drive). Namun, sebelum melakukan rotasi menyilang, periksa alur tapak ban. Jika hanya ada satu alur, rotasi menyilang tidak dianjurkan.

Pada rotasi menyilang, ban belakang kanan dipindahkan ke posisi depan sebelah kiri, dan sebaliknya. Ban belakang kiri dipindahkan ke posisi depan sebelah kanan.

Baca juga: Ini 3 Mobil Neta yang Akan Dikenalkan di GIIAS 2023

Terdapat dua metode rotasi menyilang: empat ban dan lima ban. Rotasi empat ban diterapkan jika ban cadangan memiliki ukuran atau velg yang berbeda dengan ban utama.

Rotasi lima ban melibatkan ban cadangan. Ban cadangan digunakan untuk mengganti ban belakang. Pastikan ban cadangan digunakan dengan benar sesuai tipe penggerak (FWD atau RWD).

Ban terbaik ditempatkan di roda belakang, baik untuk FWD maupun RWD. Roda belakang memiliki peran penting dalam mencegah selip, sementara roda depan dapat dikendalikan melalui setir.

Baca juga: 8 Mobil Termahal di Dunia, Sanggup Membelinya?

Untuk FWD, ban cadangan dipasang di belakang kiri, sementara ban belakang kiri dipindahkan ke depan kanan. Ban awal depan kanan menjadi cadangan.

Pada mobil RWD, ban depan kanan dipindahkan ke belakang kiri, ban belakang kiri dipindahkan ke depan kiri. Ban belakang kanan menjadi depan kanan, dan ban depan kanan diganti dengan cadangan.

Ban yang retak, aus tidak normal, atau rusak tidak boleh dirotasi. Jika tingkat keausan mencapai indikator TWI (Tread Wear Indicator), segera lakukan penggantian ban untuk kenyamanan dan keselamatan berkendara.

Baca juga: Ini 3 Mobil Neta yang Akan Dikenalkan di GIIAS 2023

Simak informasi terbaru lainnya seputar otomotif melalui mobbi. Kamu juga bisa cari mobil bekas favorit dengan mengakses mobbi melalui aplikasi dengan mengunduhnya di Play Store atau App Store.

Bandingkan Mobil (0)

Berhasil ditambahkan 0 Mobil

Tambahkan 1 mobil lagi untuk membandingkan