Pertamax Green, itulah nama yang diberikan PT Pertamina (Persero) untuk Bioetanol, jenis bahan bakar minyak (BBM) terbarunya. Rencananya, bahan bakar nabati ini akan diluncurkan PT Pertamina Patra Niaga pada akhir Juli 2023 mendatang.
"Pertamax Green 95, BBM nonsubsidi," kata VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
Setelah namanya di-publish, yang bikin penasaran masyarakat kemudian adalah harganya.
Baca juga: Harga Bensin Naik Terus, Ini 13 Tips Hemat Bahan Bakar Mobil
Tersiar kabar, bahan bakar RON 95 ini akan dijual Pertamina seharga Rp13.200 per liter. Namun, sejauh ini belum ada tanggapan dari pihak Pertamina. Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga Irto Ginting meminta agar masyarakat menunggu informasi harga resmi saat peluncuran nanti.
"Harganya akan kita sampaikan pada saat peluncuran. Yang jelas tetap kompetitif dengan BBM di kelasnya (RON 95)," kata Irto.
Banyak yang menduga-duga harga Pertamax Green dengan membandingkannya harga BBM RON 95 kompetitornya. Seperti:
- Shell V-Power (Shell) Rp13.400 per liter
- Revvo 95 (Vivo) Rp 13.200 per liter
- BP Ultimate (BP) Rp13.400 per liter
Baca juga: 8 Penyebab Mobil Boros Bensin, Apa Saja?
Dugaan masyarakat, sepertinya harga Pertamax Green di SPBU Pertamina bakal lebih mahal dari harga Pertamax biasa.
Sebagai pertimbangan, pada Agustus 2020 lalu harga Bioetanol disosialisasikan akan dihargai Rp14.779 per liter. Saat itu harga Pertamax (RON 92) masih Rp9.000. Sementara saat ini harga Pertamax adalah Rp12.400 (DKI Jakarta). Jadi diperkirakan harga Pertamax Green ada di atas harga Pertamax biasa.
"Tetap kompetitif, kita umumkan nanti pada saat peluncuran," kata Irto lagi.
Baca juga: BBM Naik, Begini Cara Buat Mobil Diesel Irit
Rencananya BBM RON 95 Bioetanol ini akan diluncurkan pada akhir Juli 2023, setelah melewati beberapa tahapan proses. “Masih ada beberapa proses administrasi yang sedang dilengkapi. Harapannya bisa segera launching," jelas Irto mengutip CNBC Indonesia.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan pemerintah sudah melakukan serangkaian kajian dan uji coba BBM ini sejak tahun 2008.
"Kita sudah lama (melakukan kajian) supaya itu bisa berjalan. Dari tahun 2008 sudah mulai ada kajian uji coba, dan sempat berjalan namun keekonomian tidak masuk, kemudian berhenti. Nah, sekarang Presiden meminta untuk berjalan. Perpres sudah ditandatangani, untuk itu mudah-mudahan ini di awal Juli kita bisa melaksanakan (komersialisasi) untuk wilayah yang terbatas," kata Dadan.
Apa itu Pertamax Green?
Bioetanol atau Pertamax Green merupakan salah satu bentuk energi terbarukan yang berasal dari tumbuhan melalui proses fermentasi (tebu). Itulah mengapa bahan bakar ini disebut bahan bakar nabati.
Baca juga: Alasan BBM Mobil LCGC Harus Memakai RON 92
BBM ini diciptakan untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil yang juga sebagai upaya menurunkan emisi atau polusi udara. Ditambah lagi dalam rangka mewujudkan kemandirian energi yang berbasis sumber daya alam yang ada di Indonesia.
Pertamax Green sendiri merupakan campuran Pertamax (RON 95) dan Etanol sebanyak 5 persen. Duo ini diklaim lebih ramah lingkungan karena kandungan oktannya lebih besar dari Pertamax, sehingga mampu menekan atau mengurangi polusi udara.
Selain Pertamax Green, Pertamina juga sudah mengeluarkan bahan bakar nabati lain, yaitu Biodiesel (solar) yang berasal dari kelapa sawit 35 persen (B35). Yuk, sama-sama tunggu kehadiran Pertamax Green di SPBU Pertamina!
Temukan mobil idamanmu atau informasi serta tips-tips otomotif menarik lainnya di mobbi! mobbi juga bisa diakses melalui aplikasi dengan mengunduhnya di Play Store atau App Store.