Power Steering merupakan istilah umum untuk mobil jaman sekarang. Sistem ini dapat membuat pengemudi memutar setir mobil dengan mudah.
Jika kamu pernah mengemudikan mobil tanpa alat bantu kemudi tersebut, maka kamu akan tahu betapa pentingnya sistem setir ini untuk perjalanan yang menyenangkan.
Lantas, bagaimana cara kerja dan tips merawat power steering agar tetap awet? Berikut penjelasannya
Apa itu dan bagaimana cara kerjanya?
Sistem ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1900 oleh Robert. E Twyford dari Pittsburgh. Pada saat itu penemuannya kurang mendapat perhatian, sampai tahun 1951, saat Cadillac merilis mobil Chrysler Imperial.
Baca juga: Review dan Harga Suzuki S-Presso, Compact City Car Rasa SUV
Setelahnya sistem penemuan beliau menjadi salah satu standar wajib untuk mobil yang akan dipasarkan di Amerika. Sebab sistem ini membuat pengemudi menyetir mobil dengan lebih nyaman.
Power steering adalah sistem pada kemudi untuk membantu meringankan kamu saat memutar setir. Tanpanya, kamu harus bekerja lebih keras dan berat untuk memutar setir, terutama pada mobil dalam kecepatan rendah atau saat mobil berhenti.
Sistem ini bekerja dengan menggunakan pompa yang diaktifkan oleh mesin dengan menghasilkan cairan bertekanan tinggi untuk disalurkan melalui katup menuju ruang yang dibagi oleh piston pada rak kemudi.
Baca juga: Lagi Cari Toyota Voxy Bekas? Yuk Simak Kelebihan dan Kekurangannya Berikut!
Pengaturan ini memungkinkan pergerakan setir menjadi lebih responsif, seiring dengan perbedaan tekanan yang terjadi di kedua sisi piston.
Dengan demikian, setir dapat dengan lancar berputar sesuai dengan arah yang diinginkan, memberikan pengalaman mengemudi yang lebih menyenangkan.
Jenis power steering mobil
Terdapat tiga jenis utama sistem power steering. Berikut penjelasannya.
1. Hydraulic Power Steering (HPS)
HPS adalah sistem kemudi yang menggunakan tekanan hidraulik untuk membantu pengemudi dalam mengendalikan kemudi kendaraan.
Baca juga: Daftar Bengkel Daihatsu Terdekat di Jabodetabek dan Cara Booking-nya.
Sistem ini beroperasi dengan memanfaatkan fluida hidrolik yang dikendalikan oleh pompa hidrolik untuk memberikan bantuan tambahan saat memutar roda kemudi.
Dalam HPS, pompa hidrolik yang terhubung dengan mesin kendaraan menghasilkan tekanan pada fluida hidrolik. Tekanan ini kemudian dialirkan ke unit pengendali di dalam mekanisme kemudi, seperti rack and pinion atau sistem steering gear lainnya.
Unit pengendali ini menggunakan tekanan hidraulik untuk memberikan bantuan tambahan saat pengemudi memutar kemudi.
Baca juga: 8 Tips Mengemudi Aman di Tengah Cuaca Ekstrem Jakarta
Salah satu manfaat utama HPS adalah memberikan pengalaman mengemudi yang lebih ringan dan responsif. Dengan adanya bantuan hidraulik, pengemudi dapat dengan mudah menggerakkan kemudi dengan sedikit usaha fisik.
Hal ini sangat berguna saat melakukan manuver parkir, berbelok pada kecepatan rendah, atau mengemudi dalam situasi yang membutuhkan perubahan arah yang cepat.
Selain itu, HPS juga dapat meningkatkan kestabilan dan keamanan berkendara. Sistem ini membantu pengemudi dalam mengatasi kekuatan yang diberikan oleh roda kendaraan, sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan dalam mengendalikan kendaraan.
Baca juga: Mobil ini Jadi Favoritnya Vin Diesel di Fast and Furious 10
Respons yang lebih baik dari HPS juga memungkinkan pengemudi merasakan feedback yang lebih jelas dari jalan, membantu mereka dalam mengambil keputusan yang tepat saat mengemudi.
HPS umumnya digunakan pada kendaraan penumpang, kendaraan komersial ringan, dan beberapa jenis kendaraan off-road. Sistem ini telah menjadi standar pada banyak kendaraan modern karena efisiensinya dalam memberikan kenyamanan dan kestabilan saat mengemudi.
Dengan bantuan hidraulik yang tepat, HPS membuat pengemudi merasa lebih terhubung dengan kendaraan mereka dan memberikan pengalaman mengemudi yang lebih menyenangkan dan aman.
2. Electric Power Steering (EPS)
EPS adalah sistem kemudi yang menggunakan motor listrik untuk membantu pengemudi dalam mengendalikan kemudi kendaraan. Berbeda dengan sistem hidraulik tradisional, EPS mengeliminasi penggunaan pompa hidrolik dan fluida, dan mengandalkan motor listrik untuk memberikan bantuan kemudi.
Baca juga: Mengenal BMW E36, Seri 3 yang Paling Populer di Dunia
Dalam EPS, motor listrik yang terhubung dengan sistem kemudi akan menghasilkan torsi yang sesuai dengan kebutuhan pengemudi.
Informasi dari sensor kemudi dan kendali elektronik akan memberikan sinyal kepada motor untuk memberikan bantuan tambahan saat memutar kemudi. Motor listrik ini dapat berputar ke arah yang diinginkan, memberikan tekanan yang tepat pada roda kemudi.
Salah satu keuntungan utama dari EPS adalah efisiensinya. Sistem ini tidak menggunakan pompa hidrolik yang bekerja secara terus-menerus, sehingga mengurangi konsumsi energi dan meningkatkan efisiensi bahan bakar kendaraan.
Baca juga: Review dan Harga Suzuki S-Presso, Compact City Car Rasa SUV
Selain itu, EPS juga lebih fleksibel dalam pengaturan torsi dan responsif terhadap kecepatan kendaraan.
Pada kecepatan rendah, EPS dapat memberikan bantuan kemudi yang lebih besar untuk manuver parkir atau berbelok pada ruang terbatas, sementara pada kecepatan tinggi, bantuan kemudi dapat dikurangi untuk memberikan stabilitas dan kontrol yang lebih baik.
Keuntungan lainnya adalah EPS memiliki kemampuan untuk disesuaikan dengan preferensi pengemudi dan kondisi jalan.
Baca juga: 10 Rekomendasi SUV Toyota Bekas, Mulai dari Raize hingga Fortuner
Dalam beberapa sistem EPS, pengemudi dapat memilih mode kemudi yang berbeda, seperti mode sport untuk pengalaman mengemudi yang lebih responsif, atau mode comfort untuk perasaan kemudi yang lebih ringan dan nyaman.
Selain itu, EPS juga memungkinkan fitur-fitur keamanan seperti Lane Keep Assist dan Park Assist yang menggunakan informasi dari sensor kemudi untuk membantu pengemudi dalam menjaga kendaraan tetap pada jalur atau melakukan parkir dengan presisi.
EPS telah menjadi standar pada banyak kendaraan modern karena keunggulannya dalam efisiensi, kemudahan penggunaan, dan fleksibilitas.
Baca juga: Rekomendasi Bengkel Spooring dan Balancing di Jabodetabek
Sistem ini memberikan pengalaman mengemudi yang lebih nyaman, responsif, dan stabil, serta membantu pengemudi dalam menghadapi situasi berkendara yang beragam.
3. Hydroelectric Power Steering (EPHS)
EHPS adalah sistem kemudi yang menggabungkan teknologi elektronik dengan komponen hidrolik untuk memberikan bantuan kemudi pada kendaraan.
Sistem EHPS menggunakan sensor-sensor elektronik untuk mendeteksi perubahan pada roda kemudi dan menggunakan pompa hidraulik yang dikendalikan secara elektronik untuk menghasilkan tekanan hidraulik yang sesuai.
Baca juga: Daihatsu dan Toyota Indonesia Pastikan Produknya Tidak Terlibat Manipulasi Uji Tabrak
Dengan EHPS, responsivitas dan akurasi kendali kemudi meningkat secara signifikan. Sistem ini dapat merespons perubahan pengaturan kemudi dengan cepat dan presisi, memberikan pengemudi pengalaman mengemudi yang nyaman dan terkendali.
Saat melakukan manuver pada kecepatan rendah atau saat mengubah arah dengan tajam, EHPS memberikan bantuan kemudi yang optimal.
Keuntungan lain dari EHPS adalah efisiensi energi yang lebih baik. Sistem ini menggunakan teknologi elektronik untuk mengatur tekanan hidrolik dengan cerdas, sehingga pompa hidraulik hanya bekerja ketika diperlukan.
Baca juga: Review dan Harga Suzuki S-Presso, Compact City Car Rasa SUV
Ini mengurangi beban pada mesin kendaraan dan membantu meningkatkan efisiensi bahan bakar. Sistem EHPS biasanya digunakan pada kendaraan modern karena kemampuannya untuk menyediakan kombinasi yang optimal antara kenyamanan, responsivitas, dan efisiensi.
Dengan teknologi EHPS, pengemudi dapat mengendalikan kendaraan dengan lebih baik, mengurangi kelelahan saat mengemudi, dan meningkatkan tingkat keselamatan.
Penggunaan EHPS pada kendaraan modern juga memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam pengaturan kemudi. Melalui penggunaan sensor dan kontrol elektronik yang terhubung, sistem EHPS dapat disesuaikan dengan preferensi pengemudi atau situasi berkendara tertentu.
Baca juga: 5 Merek Mobil yang Kerap jadi Koleksi Crazy Rich Surabaya
Secara keseluruhan, EHPS adalah inovasi dalam teknologi kemudi yang memberikan pengalaman mengemudi yang lebih baik, efisiensi energi yang lebih tinggi, dan peningkatan keselamatan saat mengemudi.
Penyebab kerusakan
Power steering merupakan sistem kemudi yang wajib dijaga dengan baik agar tetap awet. Adapun hal-hal yang dapat merusak sistem tersebut adalah sebagai berikut.
1. Kekurangan cairan pompa
Cairan hidrolik yang digunakan oleh sistem ini juga berfungsi untuk melumasi dan mendinginkan pompa. Jika kekurangan cairan dalam waktu yang lama, pompa tersebut dapat mengalami overheat atau mengalami keausan berlebihan.
2. Kebocoran cairan pompa
Jika pompa bocor, maka pompa akan kekurangan cairan. Lambat laun akan menyebabkan keausan pada sistem tersebut.
Baca juga: Bukan Cuma Tangguh, ini Keunggulan Mobil Double Cabin
3. Cairan Kotor atau Terkontaminasi
Jika cairan dalam sistem power steering kotor atau terkontaminasi, hal itu dapat dengan cepat menyebabkan kerusakan pada pompa sistem tersebut.
4. Sabuk Putus
Pompa power steering berjalan menggunakan sabuk yang terhubung dengan mesin. Jika sabuk tersebut putus, pompa tidak akan mendapatkan tenaga yang menggerakkannya, sehingga tidak dapat berfungsi.
5. Usia pemakaian
Sebuah pompa yang usianya sudah tua dapat mengalami kerusakan karena penggunaan selama bertahun-tahun. Mobil dengan jarak tempuh tinggi yang masih menggunakan pompa asli dapat mengalami kerusakan yang terkait dengan usia.
Baca juga: Daftar Harga Aki Mobil dan Tips Merawatnya
Yuk kunjungi mobbi dan temukan mobil idamanmu atau informasi serta tips-tips otomotif menarik lainnya! mobbi juga bisa diakses melalui aplikasi dengan mengunduhnya di Play Store atau App Store.