Jarum temperatur mobil merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan saat mengendarai kendaraan roda empat tersebut. Sebab, jarum yang terletak di dashboard mobil itu bisa menunjukkan ada yang tidak beres pada sistem pendingin mobil.
Namun, jarum temperatur di dashboard juga bisa naik turun tanpa sebab yang jelas. Alhasil, banyak pemilik mobil yang khawatir saat melihat jarum temperatur bergerak tidak wajar.
Lantas, apa yang menjadi penyebab jarum tersebut naik turun tanpa sebab? Nah, dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab jarum temperatur mobil naik turun.
1. Sistem pendinginan tidak efektif
Salah satu faktor paling umum yang menyebabkan jarum temperatur naik turun adalah ketidakseimbangan dalam sistem pendinginan mobil. Sistem pendinginan yang buruk atau bocor bisa mengakibatkan ketidakmampuan mesin untuk menjaga suhu yang stabil.
Baca juga: Mitsubishi XForce Resmi Rilis di Indonesia, Pertama di Dunia!
Sistem pendinginan mobil yang efektif memastikan bahwa mesin tidak terlalu panas dan tetap berada dalam kisaran suhu yang aman.
2. Thermostat bermasalah
Thermostat adalah komponen penting dalam sistem pendinginan mobil yang mengatur aliran cairan pendingin ke mesin.
Jika thermostat bermasalah, misalnya terjebak dalam posisi terbuka atau tertutup, itu dapat menyebabkan fluktuasi suhu yang tidak normal. Hal ini bisa menyebabkan jarum temperatur bergerak naik turun secara tidak terduga.
3. Kondisi penggunaan AC
Ketika Anda berada dalam kondisi lalu lintas padat atau berhenti sebentar, mesin cenderung menghasilkan lebih banyak panas tanpa aliran udara yang cukup untuk mendinginkannya. Hal ini dapat menyebabkan jarum temperatur naik.
Baca juga: The All New Lexus LM Resmi Meluncur di GIIAS 2023, Gunakan Mesin Hybrid
Penggunaan AC juga dapat memengaruhi suhu mesin. Ketika AC dinyalakan, beban pada mesin bertambah, dan suhu mesin bisa meningkat.
4. Masalah pada radiator atau kipas pendingin
Radiator dan kipas pendingin bekerja bersama-sama untuk menjaga suhu mesin dalam batas yang aman.
Radiator bertanggung jawab untuk membuang panas dari cairan pendingin, sedangkan kipas pendingin membantu mendinginkan cairan yang sudah dipanaskan sebelum dikembalikan ke mesin.
Baca juga: Jadi Mobil Termahal di GIIAS 2023, Sehebat Apa Lamborghini Essenza SCV12?
Jika radiator tersumbat atau kipas pendingin tidak berfungsi dengan baik, bisa menyebabkan fluktuasi suhu.
5. kelebihan atau kekurangan cairan pendingin
Level cairan pendingin yang terlalu rendah atau terlalu tinggi dapat menyebabkan masalah suhu pada mesin.
Cairan pendingin yang tidak mencukupi akan membuat mesin lebih mudah panas, sementara kelebihan cairan dapat menyebabkan tekanan berlebih pada sistem pendinginan.
6. Sensor temperatur bermasalah
Jarum temperatur pada dashboard dikelola oleh sensor suhu yang terhubung dengan mesin. Jika sensor temperatur bermasalah, ia mungkin memberikan pembacaan yang tidak akurat, menyebabkan jarum temperatur bergerak naik turun tanpa alasan yang jelas.
7. Masalah pada head gasket
Kerusakan pada head gasket bisa menyebabkan kebocoran cairan pendingin ke dalam ruang bakar atau sebaliknya. Hal ini dapat mengakibatkan fluktuasi suhu yang tidak normal pada mesin.
8. Penggunaan bahan bakar yang tidak sesuai
Penggunaan bahan bakar yang tidak sesuai dengan rekomendasi pabrikan juga bisa mempengaruhi suhu mesin. Bahan bakar yang memiliki oktan terlalu rendah dapat menyebabkan mesin bekerja lebih keras dan menghasilkan panas berlebih.
Dampak buruk jika dibiarkan
Itu adalah beberapa alasan mengapa jarum temperatur mobil yang naik turun secara tidak wajar. Secara umum, hal ini dapat menjadi pertanda adanya masalah pada sistem pendinginan atau komponen lain dalam mesin.
Baca juga: Daftar Mobil Baru yang Melantai di GIIAS 2023
Penting bagi pemilik mobil untuk selalu memeriksa suhu mesin dan melakukan perawatan rutin guna mencegah masalah yang lebih serius.
Jika kamu mengalami fluktuasi suhu yang mencurigakan, sebaiknya segera periksakan mobil ke bengkel terpercaya untuk mendapatkan diagnosis dan perbaikan yang tepat.
Sebab, jika tidak demikian, terdapat beberapa resiko yang memengaruhi kondisi mesin mobil. Beberapa hal tersebut di antara lain adalah:
1. Risiko kerusakan mesin yang cepat
Mesin mobil bekerja secara optimal pada suhu sekitar 93°C. Jika temperatur mesin naik dan turun secara tidak terkendali, risiko kerusakan mesin menjadi lebih tinggi.
Baca juga: Lebih dari 30 Merk Mobil dan Motor akan Ramaikan GIIAS 2023, Ada Apa Saja?
Fluktuasi suhu yang tidak terkontrol dapat memicu kerusakan mesin lebih cepat karena terjadinya perubahan suhu yang drastis. Kesehatan komponen lain di dalam mesin juga terpengaruh akibat temperatur yang tidak stabil.
2. Penurunan performa mobil
Temperatur yang tidak stabil dapat mengakibatkan penurunan performa mobil. Meskipun pengendara telah menekan pedal gas untuk mencapai RPM tertentu, mobil mungkin tidak mampu berakselerasi dengan kecepatan yang diharapkan.
Hal tersebut berarti mobil telah kehilangan tenaga dan performanya menurun.
3. Konsumsi bahan bakar yang tidak efisien
Ketidakstabilan temperatur juga berdampak pada konsumsi bahan bakar. Performa yang tidak optimal membuat mobil membutuhkan lebih banyak bahan bakar.
Proses pembakaran yang tidak sempurna karena suhu yang bervariasi dapat menyebabkan penggunaan bahan bakar yang tidak efisien.
4. Kemungkinan mesin harus overhaul
Fluktuasi suhu yang sering dan tidak terkontrol bisa mengakibatkan kerusakan serius pada mesin. Dalam beberapa kasus, kondisi ini bisa memaksa mobil untuk menjalani proses overhaul, yang juga dikenal sebagai "turun mesin."
Baca juga: Hadir dengan Desain Khusus Pasar Indonesia, Hyundai Stargazer X Rilis di GIIAS
Proses overhaul melibatkan pembongkaran mesin untuk memeriksa dan mengganti komponen yang rusak dengan komponen baru. Proses ini sangat rumit dan sebaiknya hanya dilakukan oleh teknisi berpengalaman.
Jika kamu tidak ingin mobil mengalami dampak buruk di atas, jangan menunda untuk melakukan pemeriksaan dan perbaikan di bengkel terpercaya, ya!
Simak informasi terbaru lainnya seputar otomotif melalui mobbi. Kamu juga bisa cari mobil bekas favorit dengan mengakses mobbi melalui aplikasi dengan mengunduhnya di Play Store atau App Store.