Hubungi kami : 
Di zaman yang menuntut semua serba cepat ini, semua orang sangat sibuk dan berharap dapat sampai ke tujuan dengan cepat dan lancar.
Namun meningkatnya jumlah kendaraan di kota besar justru memperparah kemacetan terutama di jam-jam sibuk seperti jam masuk sekolah dan jam berangkat kerja.
Kamu juga pasti mengalaminya karena tak jarang beberapa pengemudi merasa tidak sabar dan menuntut kendaraan di depannya untuk bergerak lebih cepat dengan membunyi-bunyikan klakson.
Padahal saat itu semua orang tahu kondisi jalan sedang macet dan membunyikan klakson tidak berguna selain hanya membisingkan telinga. Kebijakan adanya klakson tertuang dalam UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan.
Berikut dalam artikel ini akan kami ulas bagaimana etika berkendara terutama saat kondisi jalan sedang macet dan mengapa kamu sebaiknya tidak asal membunyikan klakson.
Sebelum kita membahas etika membunyikan klakson, mari perhatikan syarat-syarat kelayakan klakson pada kendaraan sebagaimana tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 55 Tahun 2015 pasal 69:
- Setiap kendaraan bermotor wajib untuk memasang klakson.
- Klakson yang dipasang harus dipastikan dapat berfungsi dengan baik dan bersuara yang tidak mengganggu konsentrasi pengendara lain.
- Suara klakson paling rendah adalah 83 desibel dan paling tinggi adalah 118 desibel dengan pengukuran serendah-rendahnya pada jarak dua meter di depan kendaraan lain.
Etika menggunakan klakson saat berkendara
Seperti apa etika dalam menggunakan klakson saat berkendara? Berikut ini kami jabarkan informasinya.
Baca juga: Sistem Poin Diterapkan untuk Pelanggar Lalu Lintas, SIM Bisa Dicabut Permanen
1. Bunyikan klakson seminimal mungkin
Jika kamu asal membunyikan klakson, hal ini dapat menyebabkan pengendara lain terkejut dan kehilangan konsentrasi pada saat berkendara. Menggunakan klakson dengan berlebihan tanpa adanya etika juga dapat menyulut emosi pengendara lain.
Gunakan klakson hanya bila dibutuhkan. Alternatif lain agar kamu tidak banyak membunyikan klakson kamu dapat menyalakan lampu high beam pada mobil.
Alasannya karena biasanya mobil modern lebih kedap suara dan telah dilengkapi sistem audio yang dapat membuat pengemudi kurang sadar dengan keadaan sekitar. Sedangkan untuk pengendara motor kamu dapat membunyikan klakson.
2. Jangan bunyikan klakson saat lampu hijau
Kesalahan ini sering kali dilakukan pengguna jalan yang tidak sabar untuk melaju saat lampu merah berubah menjadi hijau.
Baca juga: Sopir Truk Kecelakaan Tol Bawen Cuma Punya SIM A, Ini Ancaman Hukumannya
Selain sangat mengganggu, dengan kamu membunyikan klakson untuk memburu-buru pengendara lain selain dapat membuatnya kaget juga dapat menimbulkan potensi kecelakaan karena kelalaian yang disebabkan faktor ini.
3. Gunakan klakson sebagai isyarat
Pada dasarnya klakson digunakan untuk memberikan isyarat kepada pengguna jalan lain. Isyarat ini adalah untuk keselamatan lalu lintas dan untuk melewati kendaraan motor lainnya.
Kamu bisa menggunakan klakson pada persimpangan yang tidak ada lampu lalu lintasnya untuk memberikan isyarat kepada pengguna jalan lain agar mengetahui keberadaan kamu yang hendak melintas.
Baca juga: Tokoh Otomotif Nasional Soebronto Laras Tutup Usia
Bisa juga dilakukan kepada pejalan kaki, kamu bisa menekan klakson pendek agar pejalan kaki menyadari kendaraanmu yang hendak melintas dan menghindari potensi kecelakaan.
4. Penggunaan klakson di daerah pemukiman
Membunyikan klakson di daerah pemukiman, terutama di pemukiman padat akan sangat mengganggu penduduk sekitar juga pengguna jalan. Sebaiknya gunakan klakson seminimal mungkin dan hanya gunakan klakson sebagai isyarat kepada pengguna jalan lain.
5. Hindari membunyikan klakson di tempat-tempat ini
Jangan membunyikan klakson di Rumah Sakit. Banyak pasien-pasien yang mengidap penyakit tertentu sehingga pasien tidak boleh berada dalam terkejut.
Sebaiknya ketika sedang berada di Rumah Sakit, jangan bunyikan klakson ya, untuk keselamatan pasien-pasien yang sedang dirawat.
Jangan pula membunyikan klakson di sekolah. Apabila jam belajar sedang berlangsung, maka murid-murid akan fokus pada pelajaran sehingga suara gaduh maupun bising akan sangat mengganggu konsentrasi belajar mereka.
Baca juga: Toyota Beri Sinyal Kehadiran Mobil Hybrid Sejuta Umat, Avanza-Veloz?
Jangan membunyikan klakson di rumah ibadah. Karena rumah ibadah adalah tempat orang untuk beribadah dan membutuhkan konsentrasi agar ibadahnya tenang. Membunyikan klakson dapat menimbulkan kegaduhan yang mengganggu konsentrasi ibadah orang-orang di dalam rumah ibadah.
6. Hindari membunyikan klakson untuk mengungkapkan kemarahan
Dalam mengemudi, kadang ada emosi negatif yang membuat konsentrasi mengemudi kita terganggu. Contohnya pengguna jalan lain yang berkendara tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Indonesia.
Daripada meluapkan emosi dengan membunyikan klakson dengan kencang, bila benar-benar mengganggu keselamatanmu sebaiknya kamu perhatikan kendaraannya baik-baik dan laporkan pada pihak yang berwajib karena membunyikan klakson panjang yang dapat membuyarkan konsentrasi pengendara lain.
7. Gunakan lampu dim pada malam hari
Mungkin banyak dari kamu yang belum mengetahui bahwa dibandingkan dengan membunyikan klakson, menggunakan lampu dim pada malam hari lebih dianjurkan untuk memberi isyarat kepada pengendara lainnya.
Baca juga: Spesifikasi Chevrolet Suburban, Tunggangan Wapres AS di KTT Asean ke-43
Namun sebaiknya jangan terlalu sering menyalakan lampu dim karena dapat sangat menyilaukan mata terutama di area yang minim penerangan.
Inilah etika membunyikan klakson ketika berkendara. Kami harap dengan artikel ini kamu dapat lebih memahami pentingnya memenuhi syarat pemasangan klakson pada kendaraanmu dan kapan sebaiknya kamu membunyikan atau tidak membunyikan klakson.
Tetap utamakan keselamatan dalam berkendara ya! kamu juga tidak boleh ketinggalan informasi menarik lainnya di mobbi. Kamu juga bisa dapatkan berbagai mobil bekas yang kamu harapkan dengan mengakses mobbi sekarang juga melalui aplikasi yang bisa diunduh di Play Store atau App Store!