Cuaca panas ekstrem mengancam negara-negara di Asia termasuk Indonesia, dikutip laman BMKG, semenjak pekan lalu hingga hari ini, hampir sebagian besar negara-negara di Asia Selatan masih terdampak cuaca panas atau heatwave.
Badan Meteorologi di negara-negara Asia seperti Bangladesh, Myanmar, India, China, Thailand dan Laos telah melaporkan kejadian panas ekstrem lebih dari 40°C yang telah berlangsung beberapa hari belakangan dengan rekor-rekor baru suhu maksimum di wilayahnya.
Di Indonesia, suhu maksimum harian tercatat mencapai 37,2°C di stasiun pengamatan BMKG di Ciputat beberapa waktu lalu, meskipun secara umum suhu tertinggi yang tercatat di beberapa lokasi berada pada kisaran 34°C - 36°C hingga saat ini.
Cuaca panas ekstrem ini banyak dikeluhkan para pemilik kendaraan karena disebut-sebut berpotensi menimbulkan masalah contohnya seperti mobil terbakar.
Secara umum, cuaca panas bisa sebagai salah satu faktor pemicu utama mobil mengalami overheat hingga terjadi kebakaran mobil. Hal ini karena selama mobil masih berjalan, tentu akan ada hembusan angin dan terjadinya sirkulasi suhu di bagian radiator.
Namun perlu diketahui, cuaca panas ekstrem bukan satu-satunya alasan kebakaran mobil. Ada beberapa faktor lain yang menjadi penyebabnya, berikut diantaranya:
1. Tidak pernah servis
Selain cuaca panas ekstrem, jarang sekali melakukan servis mobil secara berkala juga bisa menyebabkan mobil kamu overheat. Melalui servis kamu bisa tahu komponen apa yang memerlukan perawatan dan diganti.
2. Masalah pada belt
Beberapa mobil menggunakan belt tunggal yang memiliki fungsi sebagai menggerakkan beberapa komponen pada mobil seperti alternator, kompresor AC, dan water pump.
Baca juga: 65 Unit Toyota bZ4X Disiapkan untuk Dukung KTT ASEAN 2023
Komponen belt ini kebanyakan berbahan karet dan bila jarang diganti kinerja belt makin berkurang. Salah satu komponen yang digerakkan belt adalah water, komponen penting pada sistem pendingin mobil. Itulah beberapa penyebab utama dari overheat pada mobil.
Tips cegah mobil terbakar
Saat cuaca panas ekstrem terjadi, hal pertama yang penting dilakukan untuk mencegah mobil terbakar adalah jangan parkir di bawah sinar matahari langsung dalam jangka waktu yang lama.
Dikutip dari Antara, akademisi Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Martinus Pasaribu menyarankan para pemilik kendaraan juga terus memeriksa kondisi kendaraan sebelum digunakan, dan memastikan tidak ada benda mudah terbakar yang diletakkan di dalam atau di sekitar kendaraan.
Baca juga: Kepemilikan Garasi Mobil Jadi Syarat Wajib untuk Perpanjang STNK dan SIM
Sementara untuk pemilik kendaraan listrik, Yannes menuturkan, hal yang perlu diketahui adalah bahwa batas aman suhu baterai kendaraan listrik bervariasi tergantung pada produsen dan model kendaraan listriknya.
Pada umumnya, batas aman suhu baterai kendaraan listrik berada pada kisaran suhu di atas 45 derajat Celcius.
“Jika kendaraan listrik, seperti mobil dan sepeda motor listrik, terkena suhu yang sangat tinggi dan terpapar terik matahari secara langsung dalam waktu yang lama, maka suhu baterai dalam kendaraan dapat meningkat dan berpotensi melebihi ambang batas aman yang dapat mengakibatkan kerusakan pada baterai," kata Yannes.
Selain itu, cara lainnya adalah, hindari mencuci bagian mesin kendaraan jika tidak diperlukan. Bagian mesin ini dipenuhi sumber kelistrikan dan kabel serta sekring yang rentan konslet jika terkena air.
Baca juga: Ada Wacana Tarif Transjakarta Naik, Apa Alasannya?
Mencuci bagian mesin juga dapat berisiko kain lap pengering tertinggal di sana. Kain ini bisa memicu kebakaran jika tertinggal akibat terkena panas mesin dan pada akhirnya menimbulkan api.
Kedua, saat parkir mobil, jangan meninggalkan benda mudah terbakar di dalam kabin seperti korek api gas, kaleng aerosol pengharum kabin, power bank, kaleng parfum hingga hand sanitizer karena sifatnya yang mudah terbakar karena mengandung alkohol dan bahan kimia lain.
Jika terpapar panas dalam waktu lama, botolnya berpotensi meledak dan memicu kebakaran.
Baca juga: Subsidi Mobil Listrik Resmi Berlaku 1 April 2023, Bagaimana Skemanya?
Risiko kebakaran juga dapat diakibatkan kelalaian meninggalkan botol berisi air mineral di kabin mobil. Karena terpapar sinar matahari, botol dapat berubah seperti kaca pembesar, jika panas ini terpapar dasbor atau kulit jok mobil, akan picu kebakaran.
Sebagai langkah pencegahan kebakaran, siapkan juga Alat Pemadam Api Ringan (APAR) di dalam mobil. Nggak sulit kan untuk mencegah kebakaran pada mobil? Untuk itu, demi keamanan, lakukan langkah-langkah di atas, ya!
Yuk kunjungi mobbi dan temukan mobil idamanmu atau informasi serta tips-tips otomotif menarik lainnya! mobbi juga bisa diakses melalui aplikasi dengan mengunduhnya di Play Store atau App Store.