Surat jual beli mobil sangat penting kamu terima dalam transaksi jual beli kendaraan roda empat itu. Fungsi dari surat tersebut adalah untuk melindungi kamu dari potensi konflik dan penipuan selama proses transaksi berlangsung.
Tidak hanya untuk mobil baru, surat perjanjian jual beli mobil adalah dokumen yang dibuat khusus untuk transaksi jual beli mobil, terutama mobil bekas. Dokumen ini harus disepakati dan dipatuhi oleh kedua belah pihak dan proses penandatanganannya wajib menggunakan materai.
Oleh karena itu, sangat penting untuk mempelajari isi surat perjanjian jual beli mobil dan memastikan bahwa dokumen tersebut sah dan diikuti oleh kedua belah pihak.
Baca Juga: Tips Beli Mobil Bekas Online, Bagaimana Sih Caranya?
Lantas, apa saja hal yang harus diketahui lebih lanjut dari surat tersebut? Berikut penjelasannya:
1. Fungsi
Surat jual beli mobil memiliki fungsi khusus bagi pemiliknya. Apa saja itu?
- Menghindari penipuan bagi kedua belah pihak selama proses transaksi jual beli mobil.
- Menjamin kondisi mobil yang masih bagus dan sesuai dengan perjanjian dari pihak yang menjual.
- Memberikan kejelasan terkait dengan pemindahan hak dan kewajiban kepemilikan mobil.
- Menghindari konflik atau komplain dari pihak pembeli agar tetap mengacu pada perjanjian yang sudah disepakati.
- Menjelaskan secara detail terkait dengan kondisi dokumen kendaraan, spesifikasi mobil yang dijual, dan metode pembayaran yang digunakan saat transaksi berlangsung.
2. Isi surat
Untuk memastikan kejelasan transaksi antara kedua belah pihak, surat perjanjian jual beli mobil harus mencantumkan data diri dan informasi terkait. Berikut adalah poin-poin yang harus ada dalam surat tersebut, seperti:
- Identitas dan data diri dari pihak pertama (penjual mobil).
- Identitas dan data diri dari pihak kedua (pembeli mobil).
- Identitas dan spesifikasi detail mobil yang akan dijual.
- Penjelasan detail terkait dengan metode pembayaran yang akan digunakan.
- Penjelasan detail terkait dengan proses untuk balik nama mobil.
- Pencantuman tanggal secara lengkap untuk kesepakatan transaksi jual beli mobil.
- Penjelasan detail untuk jumlah biaya yang dibayarkan.
- Penjelasan terkait dengan kesepakatan antara kedua belah pihak apabila terdapat poin pada perjanjian yang tidak bisa dipenuhi.
- Pernyataan secara sadar dan tanpa paksaan dalam proses penandatanganan perjanjian.
3. Memeriksa Keabsahan Surat Perjanjian
Setelah surat perjanjian jual beli mobil selesai dibuat, pastikan untuk memeriksanya kembali. Pastikan bahwa semua informasi di dalam surat perjanjian sudah terisi dengan benar dan lengkap.
Baca Juga: 6 Cara Merawat Electric Power Steering Biar Lebih Awet
Periksa juga apakah surat perjanjian sudah ditandatangani oleh kedua belah pihak di atas materai dengan benar. Jika diperlukan, mintalah bantuan dari notaris untuk memeriksa keabsahan surat perjanjian jual beli mobil tersebut.
4. Menyimpan Surat Perjanjian dengan Baik
Setelah surat perjanjian jual beli mobil selesai dibuat dan ditandatangani, pastikan untuk menyimpannya dengan baik. Simpanlah surat perjanjian ini di tempat yang aman dan mudah diakses jika diperlukan di kemudian hari. Anda juga bisa membuat salinan dari surat perjanjian jual beli mobil ini sebagai tanda bukti jika terjadi masalah di kemudian hari.
Baca Juga: 6 Cara Merawat Electric Power Steering Biar Lebih Awet
Surat perjanjian jual beli mobil sangat penting untuk dibuat dan dipatuhi oleh kedua belah pihak. Dalam surat perjanjian ini terdapat informasi yang sangat penting seperti identitas penjual dan pembeli, spesifikasi mobil, metode pembayaran, dan lain sebagainya.
Pastikan untuk membuat surat perjanjian ini dengan hati-hati dan memeriksanya dengan teliti agar terhindar dari potensi konflik atau penipuan di kemudian hari.
Kunjungi mobbi dan temukan mobil idamanmu serta informasi dan tips-tips otomotif menarik lainnya! mobbi juga bisa diakses melalui aplikasi dengan mengunduhnya di Play Store atau App Store.