Saat berkendara, kamu akan menemukan beragam karakter pengemudi, salah satunya pengemudi agresif. Pengemudi dengan karakter tersebut kerap kali menjadi salah satu penyebab kecelakaan lalu lintas, sehingga patut diwaspadai.
Pengemudi agresif umumnya didominasi oleh pengemudi pemula alias green driver. Hal tersebut dikarenakan jam terbang masih sedikit, emosi tak stabil dan kerap ingin melakukan show off.
Ciri-cirinya adalah sering ngebut, melaju dengan kecepatan yang tidak konsisten, berjalan zig-zag tanpa memberikan lampu isyarat atau sign, melanggar rambu lalu lintas, akselerasi dan deselerasi kasar, serta tidak memperhatikan jarak aman.
Baca juga: 10 Tips Aman Menghindari Diri Dari Tindak Pencurian Mobil
Itulah mengapa saat berkendara kamu harus sigap dan fokus, agar tidak mudah kaget atau panik saat berhadapan dengan pergerakan pengemudi agresif.
Sebab, reflek yang berlebihan dan rasa panik bisa membuat kamu melakukan manuver yang mencelakakan diri sendiri dan pengendara lainnya.
Hindari pengemudi agresif dengan defensive driving
Selain sigap dan fokus, menerapkan defensive driving juga salah satu cara paling ampuh dan mudah untuk menghindari pengemudi yang agresif. Karena secara prinsip, defensive driving bertujuan untuk meminimalisir resiko bahaya.
Baca juga: Pengaruh Ganti Velg Mobil Jadi Lebih Besar dari Standar
Terdapat 4 poin yang sangat penting terkait dengan defensive driving. Berikut ini keempat point tersebut:
1. Waspada
Kewaspadaan menjadi faktor utama yang menjamin pengendara selalu siaga dan waspada terhadap pengguna jalan lainnya. Dengan waspada, artinya kamu akan bertindak benar dalam menghadapi pengendara lain yang mungkin saja ugal-ugalan.
2. Kesadaran atau aware
Selain waspada, kesadaran atau aware juga tidak kalah penting. Artinya, sebagai pengemudi kamu harus memiliki pengetahuan tentang bagaimana cara berkendara yang baik, benar, dan aman.
Baca juga: Arti Marka Jalan dan Fungsinya, Pengemudi Harus Tahu!
Dengan memiliki pengetahuan dan pemahaman yang tepat, resiko kecelakaan lalu lintas bisa diminimalisir. Jadi, baik kamu dan pengendara lainnya bisa bisa berkendara dengan aman dan nyaman.
3. Sikap dan mental
Selanjutnya adalah sikap dan mental. Poin ini menegaskan pentingnya cara pandang bahwa sebagai pengendara harus mengutamakan kepentingan umum dan tidak boleh egois, apalagi mau menang sendiri.
Pengemudi yang memiliki sikap dan mental yang baik, secara otomatis akan bersedia saling bergantian bila mendapati antrian di jalanan.
4. Antisipasi
Yang terakhir dan tidak kalah penting adalah adalah antisipasi. Sebagai pengendara, kamu harus belajar membuat skenario berkendara yang baik sebagai evaluasi setiap kali berkendara. Antisipasi yang tepat juga sangat mempengaruhi keselamatan berkendara.
Baca juga: Mobil Jarang Servis Berkala? Ini Bahaya yang Mengintai
Selain menerapkan defensive driving, apabila bertemu pengemudi agresif di jalan, sangat disarankan untuk mengalah untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan.
Kemudian, jangan ragu untuk melaporkannya ke pihak berwajib jika perilaku pengendara tersebut sudah terlalu membahayakan.
Selain menghindari pengemudi agresif, pastikan kamu sendiri juga tidak mengemudi secara agresif, ya. Salah satunya dengan mengatur manajemen waktu dengan baik, sediakan waktu yang cukup luang agar bisa berkendara dengan lebih santai dan fokus.
Baca juga: Apa itu Lane Hogger dan Bahaya di Jalan Raya?
Berkendara secara terburu-buru terbukti sering menjadi penyebab terbesar karakter mengemudi menjadi lebih agresif. Yuk utamakan keselamatan saat berkendara agar perjalanan aman dan nyaman!
Untuk informasi dan tips-tips menarik lainnya, kunjungi mo88i (baca: Mobi) ya! mo88i juga bisa diakses melalui smartphone dengan mengunduhnya di Playstore atau Appstore.