Ketika berkendara, sering kali pengemudi merasa mengantuk. Ketika berada di kondisi tersebut, yang perlu dilakukan pengemudi sebenarnya adalah beristirahat dan tidak memaksakan diri untuk tetap mengemudi.
Sebab, hal tersebut bisa membuat pengemudi tertidur beberapa saat atau yang disebut dengan microsleep. Namun, selain microsleep, Automatic Behavior Syndrome (ABS) juga tidak kalah berbahaya.
Baik microsleep ataupun ABS memiliki gejala yang juga mirip dan serupa, yakni pengemudi mulai sering menguap, melamun, sering pegang-pegang hidung, telinga, ataupun menggaruk-garuk rambut. Lantas, apa yang membedakan keduanya? Yuk ketahui lebih lanjut!
Microsleep
Highway hypnosis atau yang biasa dikenal dengan microsleep merupakan salah satu fenomena yang dialami pengemudi saat berkendara jarak jauh dengan durasi yang cukup lama.
Baca juga: Kementerian ESDM Umumkan Tarif Terbaru Cas Mobil Listrik di SPKLU
Pemandangan jalan tol yang lurus dengan kecepatan yang konstan terasa cukup statis bagi pengemudi. Hal tersebut bisa membuat pengemudi jenuh dan letih. Akibatnya, pengemudi bisa tertidur selama beberapa detik tanpa menyadarinya.
Hal ini bisa terjadi pada pengemudi manapun tanpa pandang bulu, bahkan pengemudi yang memiliki kualitas tidur baik sekalipun. Lebih pastinya, microsleep terjadi pada orang yang menahan rasa kantuk.
Saat sedang mengalami microsleep, ada bagian otak yang tertidur namun bagian otak lainnya tetap aktif. Salah satu bagian otak yang tertidur adalah bagian otak yang berfungsi memproses suara.
Baca juga: Kena Tilang Manual, Begini Cara Mengurusnya
Maka dari itu, orang yang mengalami microsleep berpotensi tidak merespon sebuah panggilan suara, hilang fokus, tidak mendengar pembicaraan orang sekitar, tidak menyadari kejadian 1-2 menit lalu, tanpa sadar menjatuhkan barang yang sedang digenggam, atau hilang kontrol postur tubuh.
Automatic Behaviour Syndrome (ABS)
ABS merupakan sebuah kondisi terjadi kepada seseorang yang mengalami kelelahan ekstrem. Jika mengalami kondisi ini, seseorang akan tetap kesulitan untuk terjaga walaupun telah diberikan stimulus guna membangunkannya.
Kondisi kelelahan ekstrem yang menyebabkan ABS bisa dikarenakan berbagai faktor, misalnya kurang tidur atau bahkan karena aktivitas yang berlebihan. Menyetir tanpa istirahat juga bisa tergolong sebagai aktivitas yang berlebihan dan membuat tubuh kelelahan.
Baca juga: Sering Disebut, Sebenarnya Apa Perbedaan Horsepower dan Torsi dalam Dunia Otomotif?
Setelah membaca informasi di atas, kamu pasti sudah mulai memahami, apa itu microsleep dan apa itu ABS. Lantas, apa perbedaan keduanya?
Perbedaan Microsleep dan ABS
Meskipun keduanya memiliki gejala yang mirip, namun ada hal yang membedakan keduanya. Orang yang mengalami microsleep bisa kembali terjaga saat diberikan stimulus. Mendengar klakson pun, pengemudi akan konsentrasi kembali.
Namun, berbeda dengan ABS yang terjadi lantaran sangat kelelahan. Meskipun sudah diberikan stimulus untuk membuat pengemudi terjaga seperti dengan membuka kaca, mendengarkan musik, bahkan menampar muka sendiri.
Baca juga: Macet Berjam-jam, Mematikan Mesin Mobil Bisa Bikin Irit BBM?
Hal itu hanya bertahan sebentar saja. Tidak lama kemudian, pengemudi akan mengantuk lagi. Memang obatnya hanyalah istirahat.
Tidak hanya itu, penyebab yang melatarbelakangi seseorang mengalami microsleep atau ABS pun berbeda. Hal ini dapat dilihat jika microsleep terjadi lantaran kejenuhan saat berkendara dan menjadi mengantuk, ABS terjadi karena kelelahan.
Kelelahan yang dialami baik secara fisik, mental, ataupun kondisi stres juga turut menjadi faktor yang memperparah kondisi ABS.
Baca juga: Benarkah Coating Mobil Bikin Cat Jadi Anti Baret?
Nah, daripada menimbulkan dampak yang lebih berbahaya, mulai sekarang yuk kenali dirimu atau pengemudi kendaraan yang kamu tumpangi. Jika mulai menunjukkan tanda-tanda microsleep atau ABS, sebaiknya berhenti sejenak dan jangan memaksa untuk terus mengemudi.
Jangan sampai ketinggalan dan tetap terhubung dengan informasi seputar otomotif lainnya melalui mobbi. Kamu juga bisa cari mobil bekas favorit dengan mengakses mobbi melalui aplikasi dengan mengunduhnya di Play Store atau App Store.