×

blog/alasan-tekanan-angin-ban-mobil-harus-dicek-sebelum-perjalanan-jauh-042023

Alasan Tekanan Angin Ban Mobil Harus Dicek Sebelum Perjalanan Jauh

18 Apr 2023

Ban mobil merupakan salah satu komponen penting yang harus selalu diperhatikan kondisinya, termasuk tekanan angin yang berada di dalamnya. 

Namun sayangnya, sering kali tekanan angin ban sering dianggap tidak penting. Padahal kondisi ban dan tekanan angin yang ideal juga mempengaruhi kenyamanan berkendara hingga mencegah terjadinya hal-hal yang tak diinginkan.

Untuk itu, pemilik mobil wajib melakukan pengecekan tekanan angin pada ban mobil secara rutin. Tidak terkecuali sebelum bepergian menempuh perjalanan jauh, upayakan selalu mengecek tekanan angin. 

Baca juga: Rekomendasi Varian Honda Brio dan Keunggulannya

Lantas, ukuran tekanan angin yang ideal untuk ban mobil? Dan apa dampaknya jika tidak sesuai?

 

Tekanan ban yang ideal

Tahukah kamu bahwa setiap jenis mobil memiliki ukuran tekanan angin yang berbeda-beda pada ban mobilnya. Dan ini ternyata menyesuaikan dengan jenis mobilnya, loh. 

Bila belum paham berapa ukuran tekanan ban mobil kamu, coba cek di buku manual atau petunjuk yang tertera di tulang sasis pintu depan.

Ini ukuran tekanan angin pada ban sesuai dengan jenis mobilnya: 

- SUV tekanan ban ideal sekitar 35 sampai 40 Psi. 

- MPV 30 -33 Psi.

- Sedan 28 - 31 Psi.

- City car 29 - 32 Psi.

 

Alasan tekanan angin ban mobil harus dicek

Ini beberapa alasan tekanan udara pada ban mobil harus pas atau ideal:

Baca juga: Alasan Ban Mobil Dirotasi dan Bagaimana Caranya

 

1. Mobil tetap stabil

Ketika tekanan angin terlalu rendah, permukaan ban tidak akan menempel sempurna pada permukaan jalan. Dengan demikian, otomatis tingkat traksinya pun akan menurun. Proses pengereman juga terasa lebih sulit karena ban tidak “menggigit”. Jelas ini bisa sangat membahayakan, terlebih jika jalanan yang dilalui basah.

Jadi rutinlah memeriksa tekanan udara ban mobilmu agar stabilitas kendali mobil tetap baik. 

 

2. Ban mobil jadi lebih awet

Mungkin kamu bingung dari mana kaitannya. Sebuah fakta mengungkapkan, tekanan ban yang kurang atau yang lebih rendah 10 persen ternyata bisa membuat ban lebih cepat tipis sebanyak 10 persen juga.

Mungkin jumlah ini nampak tak seberapa. Tapi jika kondisinya dibiarkan terus-menerus bahkan dalam kurun waktu yang sangat lama, angka ini bisa berubah dengan cepat. Ban mobil pun jadi semakin cepat rusak lagi.

 

3. Meningkatkan kenyamanan saat berkendara

Ban merupakan bagian dari kaki-kaki dari mobil, di mana jika ada masalah pada rangkaian komponen ini, maka kinerja keseluruhan mobil juga akan berpengaruh.

Baca juga: Metode Tambal Tip Top Lebih Awet untuk Ban Tubeless, Benarkah?

Contoh sederhananya saat  kamu melintasi jalanan berbatu. Kaki-kaki mobil akan bersinggungan langsung dengan permukaan jalan yang tidak rata dan menyebabkan turbulensi di kabin. Nah, tekanan ban yang ideal justru akan membantu mereduksi atau meredam turbulensi pada kabin.

 

4. Mengurangi risiko kecelakaan

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, tekanan ban berkaitan dengan traksi, kestabilan mobil dan hal lainnya. Bila kamu mempertahankan tekanan ban ideal, maka kemungkinan kecelakaan pun minim terjadi. 

 

5. Lebih hemat BBM

Ini memang tidak berhubungan langsung, tapi tekanan ban mobil juga bisa memengaruhi konsumsi bahan bakar mobil. Bagaimana caranya, ya?

Baca juga: Banyak Digunakan, Ada 6 Kelebihan Ban Tubeless. Apa Saja?

Tekanan angin pada ban mobil yang tak ideal –baik itu lebih rendah atau lebih tinggi– akan membuat posisi telapak ban pada jalan menjadi kurang ideal juga. Ini kemudian yang mempengaruhi laju mobil hingga akhirnya melambat. 

Ketika laju mobil melambat, putaran mesin juga otomatis bertambah untuk mempertahankan laju kecepatan standar. Inilah alasan mengapa tekanan ban rendah bisa menyebabkan konsumsi BBM lebih besar. 

 

Begini cara mengecek tekanan ban

Ini ada beberapa cara untuk mengecek tekanan ban yakni:

Baca juga: Mending Kaleng Atau Racing? Di sini Tempat Custom Velg Mobil Kece!

 

1. Merasakan dan melihat dengan mata

Bagi beberapa orang yang mengenal kendaraan pribadinya dengan baik, tahu setiap perubahan yang terjadi pada si mobil. Dan ketika salah satu ban kendaraannya kempes atau sedikit kekurangan angin, ia langsung bisa merasakannya. 

 

2. Dibawa ke bengkel

Ketika kamu membawa mobilmu ke bengkel untuk servis rutin, mekanik secara otomatis juga akan memeriksa ban mobil dan menyesuaikan tekanan anginnya sesuai dengan jenis kendaraanmu. 

 

3. Cek dan isi angin di SPBU

Kamu juga bisa mengecek tekanan angin ban mobil di SPBU. Saat ini sudah banyak SPBU yang dilengkapi dengan alat pengukur tekanan angin, baik itu angin biasa atau nitrogen. Mana yang kamu pilih, sesuaikan kebutuhan saja. Disarankan untuk melakukan pengecekan tekanan ban mobil satu hingga dua kali dalam sebulan. 

 

4. Cek sendiri di rumah 

Menggunakan pengukur tekanan ban mobil –jenis analog atau digital. Ini langkah-langkah penggunaan alat pengukur tekanan ban:

1. Buka tutup pentil ban mobil. 

2. Masukkan ujung alat pengukur ke ujung pentil. Pastikan terpasang baik agar angin di dalam ban tidak terbuang percuma.

3. Alat pengukur tekanan ban mobil akan otomatis menunjukkan ukuran tekanan ban mobil saat itu. 

4. Jika ukurannya melebihi aturan, kurangi angin dalam ban hingga menunjukkan angka yang sesuai pada alat. Tapi bila kurang, segera tambahkan angin ke dalam ban.

Kamu tidak disarankan mengisi angin di saat kondisi ban mobil panas. Umumnya ukuran ban mobil akan mengembang (memuai) saat panas. 

Baca juga: Yuk Kenali Jenis Ban Mobil yang Aman untuk Berkendara!

Oleh karena itu, disarankan melakukan pengukuran saat ban mobil dalam kondisi dingin agar tingkat akurasi tepat. Tapi jika terpaksa (melakukan pengukuran saat ban panas), sebaiknya menambahkan angin sebanyak 1 Psi pada ban.

 

Isi dengan angin biasa atau nitrogen?

Banyak yang masih bingung, apa sebaiknya mengisi angin pada ban mobil menggunakan angin biasa (oksigen) atau nitrogen. Pada dasarnya keduanya sama-sama angin, tapi dampaknya pada ban ternyata berbeda. 

Nitrogen yang dipakai pada ban mobil kendaraan, konsentrasinya 99 persen nitrogen atau hampir murni. Berbeda dengan angin biasa yang juga manusia hirup, dimana komposisinya berupa nitrogen 78 persen, oksigen 21 persen dan sisanya gas lain. 

Sementara itu nitrogen memiliki sifat yang hampir kering. Sedangkan oksigen atau angin biasa mengandung uap air, di mana jika (oksigen) digunakan dalam jangka waktu lama bisa merusak bagian dalam ban. Dan oleh karena nitrogen tidak mengandung air, jadi tekanan yang dihasilkan hampir tidak berdampak apapun pada ban. 

Baca juga: Kaki-Kaki Mobil Bunyi, Apa Saja yang Harus Dicek dan Perbaiki?

Bobot nitrogen juga lebih ringan karena tidak mengandung air. Serta lebih tahan terhadap panas dibandingkan angin biasa.

Jadi mulai sekarang, jangan lagi anggap sepele tekanan ban mobil kamu , ya. Ini demi menghindari ketidaknyamanan dan risiko kecelakaan saat kamu melakukan perjalanan jauh. 

Temukan mobil idamanmu atau informasi serta tips-tips otomotif menarik lainnya di mobbi! mobbi juga bisa diakses melalui aplikasi dengan mengunduhnya di Play Store atau App Store.

Bandingkan Mobil (0)

Berhasil ditambahkan 0 Mobil

Tambahkan 1 mobil lagi untuk membandingkan