Tahukah kamu, uji emisi merupakan proses penting yang harus dilakukan secara berkala untuk memastikan apabila kendaraan kamu memenuhi standar emisi yang telah ditetapkan pemerintah.
Tujuan dari uji emisi sebenarnya untuk mengukur jumlah gas buang yang kendaraan hasilkan. Termasuk gas-gas yang berpotensi merusak lingkungan dan kesehatan. Terkait kewajiban uji emisi bahkan telah diatur oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Hal tersebut terdapat pada Peraturan Gubernur DKI Jakarta no. 66 tahun 2020 tentang Uji Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor. Peraturan ini juga sudah diberlakukan sejak 24 Januari 2021 di DKI Jakarta.
Baca juga: Volvo Kembali Hadir di Indonesia, Boyong Sejumlah Mobil Listrik
Perlu diketahui, uji emisi wajib dilakukan oleh kendaraan yang telah berusia tiga tahun atau lebih. Jika tidak melakukan uji emisi tersebut, besar kemungkinan kamu akan mendapatkan sanksi, yakni membayar tarif tertinggi untuk parkir atau disinsentif, bahkan tilang.
10 tips uji emisi anti gagal
Ketentuan ambang batas emisi gas buang kendaraan bermotor berbeda-beda sesuai dengan tahun produksi kendaraan karena karbon dioksida (CO2) yang dikeluarkan pun cukup berbeda.
Untuk menjaga performa mobil, kamu perlu melakukan perawatan mobil agar menjaga performa mesin mobil dan memastikan emisi gas buang tetap rendah. Lakukan hal-hal berikut ini agar mobil kamu bisa lolos uji emisi dan gas buang mobil kamu jadi lebih ramah lingkungan.
Baca juga: Mengenal Enzo Ferrari, Pembalap Sekaligus Pendiri Pabrikan Supercar Ferrari
1. Perhatikan filter udara
Saat saluran bahan bakar dan filter udara dalam keadaan yang kotor, tentu aliran yang masuk ke mesin akan terhambat. Udara yang pasokannya kurang dalam proses pembakaran, bisa menyebabkan gas yang keluar dari knalpot menjadi lebih tinggi.
2. Periksa sistem pendingin udara dan pelumas mesin
Kondisi kendaraan harus berada pada suhu yang stabil saat dilakukan uji emisi. Oleh karena itu, periksa sistem pendingin dan pelumas mesin. Gunakan oli yang baik dan original untuk melumasi mesin kendaraan.
Oli sangat berpengaruh pada kadar karbon monoksida yang dihasilkan serta dapat mengendalikan emisi gas buang. Knalpot kendaraan juga perlu kamu perhatikan karena bagian ini bertugas untuk mengubah emisi gas buang beracun menjadi udara yang bersih.
3. Hindari modifikasi kendaraan berlebih
Salah satu efek modifikasi kendaraan terutama di bagian mesinnya agar lebih bertenaga sebenarnya kurang disarankan. Hal ini dapat memengaruhi hasil uji emisi gas buang karena mengubah pembakaran yang sesuai standar pabrikan bisa menghasilkan emisi gas buang yang lebih kotor.
4. Periksa kondisi busi dan koil kendaraan
Sebelum melakukan uji emisi, pastikan busi yang terdapat pada kendaraan tidak dalam keadaan aus. Sebab, busi yang aus akan menghasilkan kadar CO yang tinggi. Sehingga, rutinlah mengganti busi dalam periode waktu tertentu.
Baca juga: Jangan Dicopot, Ternyata ini Fungsi Thermostat Mobil
Selain itu memperhatikan busi dan menggantinya dengan yang baru, pastikan bahwa koil juga dalam keadaan baik. Hal ini dapat dilihat dari api yang dihasilkan pada busi.
5. Lakukan perawatan rutin
Servis kendaraan rutin perlu dilakukan guna mengetahui dan mengontrol kondisi kendaraan dalam keadaan baik atau tidak. Jika tidak, kamu bisa segera mendapatkan solusi dan mobil bisa diperbaiki.
6. Gunakan bahan bakar yang sesuai
Bahan bakar yang sesuai dengan kendarannya dapat membantu pembakaran di dalam mesin lebih sempurna, sehingga emisi yang dikeluarkan pun tidak membahayakan dan rendah kadar karbon monoksidanya.
7. Jaga kondisi knalpot dan ignition system
Knalpot yang bocor dapat menyebabkan peningkatan emisi gas buang dan berpotensi membuat mobil tidak lolos uji emisi. Selain itu, periksa juga sistem pemadaman mesin atau ignition system. Sistem pemadaman mesin yang bermasalah bisa menyebabkan emisi tinggi.
8. Perhatikan saluran BBM
Saluran masuk bahan bakar tidak dalam keadaan kotor agar aliran udara yang masuk ke mesin tidak terhambat. Jika saluran masuk bahan bakar terhambat, maka angka HC akan semakin tinggi pula.
9. Perhatikan lampu indikator check engine
Segera periksakan mobil ke bengkel jika indikator check engine menyala. Lampu ini bisa menjadi petunjuk bahwa adanya masalah pada sistem pengendalian emisi. Dengan melakukan perbaikan segera, kamu bisa mencegah masalah lebih serius dan memastikan mobil kamu lolos uji emisi.
10. Periksa karburator dan mesin mobil
Periksakan bagian karburator dan komponen pengapian mobil. Jika kondisi bagus hal ini bisa meloloskan kendaraanmu dalam uji emisi.
Baca juga: 10 Rekomendasi Merek Cat Mobil dan Harganya
Kamu juga bisa periksa bagian spuyer dan throttle valve-nya dan mengatur dengan pengaturan yang pas agar lolos uji emisi. Dengan begitu, mobil mendapatkan performa dan efisiensi bahan bakar yang optimal.
Setelah membaca artikel ini, maka seharusnya kamu lolos uji emisi, ya! Jangan lupa untuk simak informasi dan tips seru lainnya seputar otomotif melalui mobbi. Kamu juga bisa cari mobil bekas favorit dengan mengakses mobbi melalui aplikasi dengan mengunduhnya di Play Store atau App Store.