×

blog/10-perilaku-ini-jadi-penyebab-terbesar-kecelakaan-maut-052023

10 Perilaku ini Jadi Penyebab Terbesar Kecelakaan Maut

05 Mei 2023

Kecelakaan maut kerap kali menjadi momok menakutkan bagi para pengemudi roda empat yang hendak berkendara. Apalagi mobil masih menjadi salah satu moda transportasi yang diandalkan untuk bepergian jarak dekat maupun jauh oleh masyarakat Indonesia. 

Berdasarkan laporan Pusat Informasi Kriminal Nasional (Pusiknas) Polri, sepanjang semester I 2022 ada 62.975 kasus kecelakaan lalu lintas di Indonesia, dengan total nilai kerugian mencapai Rp134,6 miliar.

Dalam periode tersebut, sekitar 18 ribu kasus kecelakaan di jalanan terjadi karena pengendara ceroboh dalam melihat ke arah depan. Hal ini menjadi faktor penyebab kecelakaan tertinggi yang tercatat kepolisian.

Baca juga: Tilang Elektronik: Mengenal Sistem Baru Penindakan Pelanggaran Lalu Lintas yang Lebih Cepat dan Efisien

Tidak hanya itu, perilaku-perilaku lainnya juga menjadi penyebabnya, mulai dari tak patuhi rambu, hingga kelelahan. Berikut sejumlah perilaku tersebut.

 

1. Ceroboh terhadap lalu lintas dari depan

Ceroboh terhadap lalu lintas dari depan menjadi penyebab kecelakaan yang sering terjadi di jalan raya. Hal ini disebabkan oleh kurangnya kesadaran dan kepatuhan pengemudi terhadap aturan lalu lintas serta ketidakmampuan untuk mengendalikan kendaraan dengan baik.

Ceroboh terhadap lalu lintas dari depan dapat terjadi dalam berbagai bentuk, seperti mengemudi dengan kecepatan tinggi tanpa memperhatikan jarak antara kendaraan di depan.

Baca juga: Tengah Jadi Sorotan, Ternyata Ini Garasi Gubernur Lampung!

Tidak hanya itu, hal ini juga disebabkan oleh pengemudi yang tidak mematuhi rambu-rambu lalu lintas, menyalip di tempat yang tidak aman, atau bahkan menyetir dalam keadaan mabuk. 

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, menurut data Pusiknas Polri, terdapat 18.070 kasus kecelakaan yang diakibatkan oleh perilaku ini pada semester satu tahun 2022.

Maka dari itu, sangat penting bagi para pengendara untuk mematuhi aturan lalu lintas dan tidak bersikap ceroboh di jalan raya. Hal ini termasuk juga dalam menghindari kecelakaan maut yang dapat merenggut nyawa banyak orang.

Baca juga: Sejarah Airbag Sebagai Fitur Keselamatan Mobil

Selain itu, penting juga untuk selalu menjaga kecepatan kendaraan sesuai dengan batas yang ditentukan, tidak menggunakan ponsel saat berkendara, serta menggunakan sabuk pengaman dan helm yang sesuai dengan standar keselamatan.

 

2. Gagal menjaga jarak aman 

Gagal menjaga jarak aman sering menjadi penyebab kecelakaan di jalan raya. Kebanyakan kecelakaan terjadi karena pengemudi tidak memperhitungkan jarak yang tepat antara mobil mereka dan kendaraan di depannya.

Menurut data dari Pusiknas Polri di semester satu tahun 2022, terdapat 17.247  kasus kecelakaan akibat pengemudi gagal menjaga jarak aman. Ini merupakan penyebab kecelakaan terbanyak nomor dua.

Baca juga: Mudah! Begini Cara Akses Samsat Online Jakarta!

Oleh karena itu, menjaga jarak aman antara kendaraan adalah hal yang sangat penting untuk mencegah kecelakaan. Secara umum, disarankan untuk menjaga jarak aman setidaknya tiga detik dari kendaraan di depan. 

Untuk mengukurnya, dapat memilih suatu titik pada jalan, seperti tanda jalan atau pohon, dan hitung waktu yang dibutuhkan kendaraan yang kamu kemudikan untuk mencapai titik tersebut.

Jika kamu mencapai titik tersebut sebelum tiga detik, berarti jaraknya terlalu dekat dan perlu diperbesar. Lakukan latihan di tempat yang aman dan sepi.

 

3. Ceroboh saat belok 

Perilaku yang ceroboh saat belok juga menjadi salah satu penyebab kecelakaan di jalan raya. Dalam periode yang sama, terdapat 9.207 kasus kecelakaan akibat ceroboh saat belok. 

Baca juga: Cek Pajak Mobil, Di mana Saja Dan Kapan Saja!

Kondisi jalan yang berbeda-beda dan sifat belok yang tidak diantisipasi dengan baik dapat membuat pengemudi kehilangan kendali dan mengalami kecelakaan. 

Selain itu, kurangnya kesadaran akan pentingnya keamanan saat belok, misalnya dengan tidak memberi tanda atau belok tiba-tiba, juga dapat menjadi faktor yang berkontribusi pada terjadinya kecelakaan.

Oleh karena itu, penting bagi setiap pengemudi untuk selalu waspada saat belok dan memperhatikan kondisi jalan serta pengguna jalan lainnya.

 

4. Melampaui batas kecepatan 

Pengemudi yang mengemudi dengan kecepatan tinggi menjadi penyebab kecelakaan nomor empat di Indonesia pada semester 1 tahun 2022. Totalnya terdapat 6.313 kasus kecelakaan yang disebabkan karena pengemudi terlalu mengebut.

Baca juga: Perbedaan Istilah Spooring dan balancing dalam Perawatan Mobil

Untuk menghindari ini, pengemudi harus memperhatikan kecepatan berkendara, kondisi jalan, arus lalu lintas, serta jarak aman dari kendaraan di depannya. 

 

5. Tidak memahami aturan jalur 

Tidak memahami aturan jalur menjadi penyebab kecelakaan maut. Masih dalam periode yang sama, Pusiknas Polri mencatat terdapat 6.306 kasus kecelakaan maut yang diakibatkan oleh pengemudi yang ceroboh dalam mematuhi aturan jalur.

Baca juga: Kepemilikan Garasi Mobil Jadi Syarat Wajib untuk Perpanjang STNK dan SIM

Contohnya, mengambil jalur yang tidak seharusnya atau tidak memperhatikan rambu-rambu lalu lintas. Hal ini dapat mengakibatkan tabrakan dengan kendaraan lain yang sedang berada di jalur yang seharusnya. 

Selain itu, juga dapat memicu kecelakaan serius seperti bertabrakan head-on dengan kendaraan dari arah berlawanan. Oleh karena itu, sangat penting untuk memperhatikan aturan jalur dan rambu-rambu lalu lintas agar terhindar dari kecelakaan maut.

 

6. Gagal menyalip

Menyalip merupakan salah satu tindakan yang harus dilakukan oleh pengemudi saat ingin melewati kendaraan yang berada di depannya. Namun, tindakan menyalip yang ceroboh atau tidak hati-hati dapat menyebabkan kecelakaan yang berbahaya.

Pusiknas Polri mencatat, gagal menyalip menjadi penyebab kecelakaan nomor 6 terbanyak di Indonesia pada semester I tahun 2022. Kelalaian pengemudi dalam mengambil ancang-ancang ketika mendahului lawan mengakibatkan sedikitnya 5.807 kasus kecelakaan pada periode tersebut.

Untuk menghindari kecelakaan akibat ceroboh saat menyalip, penting bagi pengemudi untuk selalu memperhatikan kondisi jalan, jarak, kecepatan kendaraan lain, isyarat pengemudi lain, dan keadaan di sekitar. Selain itu, pengemudi juga harus mengikuti aturan lalu lintas dengan baik dan mengemudi dengan hati-hati untuk menciptakan perjalanan yang aman bagi dirinya dan pengguna jalan lainnya.

 

7. Melakukan aktivitas lain

Melakukan aktivitas lain saat mengemudi bisa berakibat fatal. Buktinya saja, Pusiknas Polri mencatat sedikitnya 3.436 kasus kecelakaan yang terjadi karena pengemudi melakukan aktivitas lain sambil berkendara.

Untuk menghindari kecelakaan tersebut, fokuslah hanya pada kegiatan berkendara saja dan jangan melakukan aktivitas lain saat kamu sedang mengemudikan mobil. Kalau ada situasi yang mengharuskan kamu melakukan hal lain selain mengemudi, misalnya harus mengangkat panggilan telepon darurat, menepilah segera ke tempat yang lebih aman guna menghindari kecelakaan.

 

8. Mengabaikan hak pejalan kaki 

Mengabaikan hak pejalan kaki dapat menjadi penyebab kecelakaan maut. Kecelakaan tersebut dapat terjadi ketika pengemudi tidak memberikan prioritas kepada pejalan kaki di tempat yang seharusnya, seperti saat menyeberang di zebra cross atau tempat lain yang ditunjuk.

Baca juga: Perbedaan Apple CarPlay dan Android Auto

Menurut Pusiknas Polri, terdapat sedikitnya 3.170 kasus kecelakaan yang terjadi akibat pengemudi yang mengabaikan hak pejalan kaki.

 

9. Gagal memberi isyarat lampu sinyal dan rem

Kegagalan memberikan isyarat lampu sinyal dan rem saat berkendara dapat menyebabkan kecelakaan lalu lintas yang serius. 

Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan pengemudi gagal memberikan isyarat, seperti kurangnya perhatian, ketidaksadaran akan aturan lalu lintas, atau kelelahan saat berkendara.

Baca juga: 65 Unit Toyota bZ4X Disiapkan untuk Dukung KTT ASEAN 2023

Menurut data dari Pusiknas Polri, terdapat 1.926 kasus kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh gagal memberi isyarat lampu sinyal dan rem. 

Angka ini menunjukkan betapa pentingnya memberikan isyarat saat berkendara untuk meminimalkan risiko kecelakaan lalu lintas.

Oleh karena itu, sebagai pengemudi, penting untuk selalu memperhatikan aturan lalu lintas dan memberikan isyarat lampu sinyal dan rem dengan benar saat berkendara, terutama saat melakukan pergantian lajur, berbelok, atau berhenti di tepi jalan. 

Baca juga: 10 Rekomendasi Mobil Budget Mahasiswa, Dapat Apa Saja?

Dengan demikian, kita dapat meminimalkan risiko kecelakaan lalu lintas dan menjaga keselamatan diri sendiri dan pengguna jalan lainnya.

 

10. Abai aturan lajur

Mengabaikan aturan lajur merupakan salah satu faktor yang bisa menyebabkan kecelakaan lalu lintas. Menurut data Pusiknas Polri, terdapat 1.419 kasus kecelakaan maut yang disebabkan oleh pengemudi yang abai terhadap lajur yang telah disediakan.

Namun sayangnya, masih banyak pengemudi yang abai terhadap aturan ini dan seringkali beralih dari satu lajur ke lajur yang lain tanpa memperhatikan keadaan sekitar. Hal ini tentu saja bisa menyebabkan kecelakaan. 

Baca juga: Mesin Bensin Salah Isi BBM Pakai Diesel, Apa Akibatnya?

Kecelakaan yang disebabkan oleh abai terhadap aturan lajur biasanya terjadi saat pengemudi ingin memotong lajur atau beralih ke lajur yang lebih cepat tanpa memperhatikan keadaan sekitar. 

Dalam beberapa kasus, pengemudi juga terlalu terburu-buru dan tidak sabar saat ingin sampai ke tempat tujuan sehingga mereka melanggar aturan lajur.

Kecelakaan yang disebabkan oleh abai terhadap aturan lajur bisa sangat fatal, terutama jika terjadi pada jalan tol atau jalan raya yang padat. 

Baca juga: Tanda Kaca Film Harus Diganti. Berapa Biayanya?

Selain itu, kecelakaan ini juga bisa menyebabkan kemacetan lalu lintas yang parah dan berdampak negatif pada pengguna jalan lainnya.

Oleh karena itu, sangat penting bagi setiap pengemudi untuk mematuhi aturan lalu lintas dan menjaga lajur kendaraan mereka. Selain itu, penting juga untuk bersabar saat berkendara dan tidak terburu-buru agar bisa mencapai tempat tujuan dengan aman dan selamat.

Jadi, sudah tahu kan 10 penyebab utama kecelakaan di Indonesia pada semester I tahun 2022? Untuk itu, demi keamanan dan kenyamanan, yuk hindari perilaku-perilaku membahayakan di atas saat berkendara!

Baca juga: Indonesia dihantam Cuaca Panas Ekstrem, Benarkah Bisa Picu Kebakaran Mobil?

Kunjungi mobbi dan temukan mobil idamanmu atau informasi serta tips-tips otomotif menarik lainnya! mobbi juga bisa diakses melalui aplikasi dengan mengunduhnya di  Play Store atau App Store.

Bandingkan Mobil (0)

Berhasil ditambahkan 0 Mobil

Tambahkan 1 mobil lagi untuk membandingkan